Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Moralitas Politik Dalam Islam (5)

Bertoleransi Secara Tulus

Sabtu, 5 November 2022 06:32 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Toleransi kadang hanya indah di dalam wacana tetapi tidak seindah di dalam pelaksanaan. Seringkali ditemukan ada dusta di antara kita.

Toleransi dalam arti menjalin hubungan yang harmonis yang sejati antara berbagai komponen warga bangsa/negara merupakan salah satu ciri khas ajaran Islam.

Baca juga : Memberi Kebebasan Beragama

Banyak ayat dan hadis yang menyatakan dukungan toleransi secara ter­buka dengan berbagai komunitas masyarakat. Islam tetap menghargai agama, etnik, dan berbagai perbedaan yang terjadi di dalam masyarakat.

Relasi antar umat beragama bukan hal asing bagi Nabi. Banyak contoh sejarah yang dilakukan Nabi sangat menakjubkan. Ia banyak ditolong dan menolong agama lain. Ketika Nabi masih remaja melakukan misi perdagangan ke Syiria. Di sana ia ketemu seorang pendeta yang melihat tanda-tanda ajaib di bahu Muhammad. Sang pendeta mem­intanya agar lebih baik segera kembali karena anak ini kelak akan menjadi orang besar, menjadi Nabi.

Baca juga : Batas Kepatuhan Terhadap Pemimpin

Peristiwa lain ketika Nabi baru saja mendapatkan wahyu pertama di Goa Hira, ia dipertemukan dengan seorang pendeta kenalan isterinya, dan sang pendeta menerjemah­kan pengalaman Nabi Muhammad sebagai awal dari misi kenabiannya. Nabi Muhammad sejak awal kenabiannya sudah akrab dengan pendeta.

Ia juga sering memberi perlindungan terhadap agama-agama lain termasuk melindungi para tokoh-tokohnya. Konsep Darus Salam untuk non muslim kooperatif dan Darul Harbi untuk non-muslim non kooperatif merupakan konsep yang amat strategis yang tidak pernah diterapkan oleh etnik sebelumnya.

Baca juga : Memilih Pemimpin Yang Adil

Orang-orang yang beragama lain yang tidak memusuhi Nabi harus diberi perlindungan. Hanya orang-orang non-muslim dan munafiqun yang selalu mengangkat senjata terhadap Nabi yang perlu dihadapi dengan ketegasan.

Itupun Nabi kalau menjalankan misi perang tidak membolehkan membunuh anak-anak, orang-orang tua (‘ajuz), perempuan, tidak boleh merusak dan membakar rumah ibadah, tidak boleh mencabut atau mematahkan ranting pepohonan mereka, serta menghancurkan benda-benda budaya mereka. Kalau mereka sudah angkat tangan tidak boleh lagi diperangi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.