Dark/Light Mode

Moralitas Politik dalam Islam (2)

Memilih Pemimpin Yang Adil

Rabu, 2 November 2022 06:29 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Memilih pemimpin yang adil banyak diungkapkan di dalam hadis. Di antaranya ialah dari Abu Said al-Khudri, Nabi bersabda: Sesungguhnya orang yang paling dicintai oleh Allah di hari kemudian, dan paling dekat tempat duduknya dari-Ku adalah seorang pemimpin yang adil. Dan sesungguhnya orang yang paling dibenci oleh Allah di hari kemudian, dan siksaannya sangat pedih adalah pemimpin yang curang. (HR Ahmad, al-Mustadrak, Jilid 3, halaman 55).

Dalam hadis lain diriwayatkan dari Abu Hurairah, Nabi bersabda: Tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah di hari kiamat dimana tidak ada naungan pada hari itu kecuali naungan-Nya.

Baca juga : Memilih Pemimpin Pro Rakyat (2)

1) pemimpin yang adil, 2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah, 3) se­orang lelaki yang mengingat Allah dalam kesunyian sambil menetes air matanya.

4) seorang lelaki yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, 5) dua orang lelaki yang bersahabat karena Allah, 6) seorang lelaki yang diajak berbuat zina oleh seorang perempuan yang cantik dan berpangkat, lalu ia mengatakan: aku takut kepada Allah, 7) dan seorang le­laki yang bersedekah lalu ia merahasiakan sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang dilakukan oleh tangan kanannya. (HR Bukhari, Sahih Bukhari, Jilid 2, hal 517, HR Muslim. Sahih Muslim, Jilid 3, halaman. 93).

Baca juga : Memilih Pemimpin Pro Rakyat (1)

Hadis lain juga disampaikan oleh Abdullah bin Amru bin Ash, Nabi bersabda: Sesungguhnya orang-orang yang berlaku adil di sisi Allah akan berada di atas mimbar yang dipenuhi cahaya, yaitu orang-orang yang berlaku adil dalam kekuasaannya, keluarganya, dan apa yang mereka jabat. (HR Baihaqi, Assunan al-Kubra, Jilid 8, halaman 162).

Yang dimaksud pemimpin yang adil ialah sebagaimana di­isyaratkan dalam hadis-hadis tersebut di atas ialah pemimpin memiliki komitmen kuat untuk menegakkan asas keadilan di dalam masyarakat. Tidak memberikan kepemihakan kepada orang atau kelompok dekat yang secara subyektif menyebabkan orang lain yang merasa paling berhak menjadi tersingkirkan tanpa alasan obyektif.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.