Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mengenal Isme-isme Kontroversial (20)

Salafi Jihadi

Sabtu, 29 Oktober 2022 06:29 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Salah satu faham keagamaan yang cukup kontroversi di Indonesia ialah Salafi Jihadi (SJ). Kelompok ini sering diadreskan kepada kelompok yang memperjuangkan Islam dengan cara tegas dan terkadang lebih ofensif.

Istilah ini mulai populer sekitar tahun 2000-an di Eropa. Jaringan kelompok dakwah yang bertujuan untuk memurnikan ajaran Islam dari hal-hal yang tidak memiliki dasar tertulis dari Al-Qur'an dan Hadis.

Baca juga : Awal Ketegangan Politik Dalam Dunia Islam

Mereka tidak segan-segan menud­ing amal-amal tertentu yang menjadi kebiasaan di dalam masyarakat sebagai amalan bid'ah, sebuah amalan ubudiah yang tidak pernah dicontohkan oleh Nabi. Mereka juga tidak segan-segan menyatakan sebuah amalan tertentu sebagai amalan syirik¸ sebuah amalan yang dianggap menyekutukan Tuhan. Bahkan kelompok ini tidak segan-segan melakukan pengkafiran (takfiri) yang jauh menyimpang dari aqidah yang mereka yakini benar.

Kelompok SJ di luar negeri seperti di beberapa negara di Afrika, Eropa, dan AS aktif sekali menggalang anggota. Kekuatan dana dari kelompok ini belum jelas asal-usulnya dari mana, tetapi kemandirian para anggotanya yang fa­natik merelakan diri berkorban dengan menjual apapun yang bisa dijual demi membiayai dakwah dan perjuangan mereka.

Baca juga : Awal Ketegangan Politik Di Dunia Islam

Dana yang dibutuhkan untuk melakukan dakwah ke beberapa negara dan daerah sudah barang tentu bukan sedikit, namun kesederhanaan yang mereka tampilkan me­mungkinkan mereka melakukan dakwah dengan baik.

Selain itu kerjasama antara para anggota, sekalipun berbeda kewar­ganegaraan, sangat kuat. Mereka bisa memberi tumpangan dan konsumsi teman-temannya di dalam menjalankan misi dakwahnya. Agak mirip dengan kelompok Jamaah Tablig yang melakukan mobilitas sosial dengan modal keakraban secara emosional antara sesama jamaah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.