Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Awal Ketegangan Politik Di Dunia Islam

Kamis, 27 Oktober 2022 06:29 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Isu suksesi dan ketegangan politik dalam dunia Islam berawal pada masa Khulafa’ al-Rasyidin. Pasca Khulafa’ Al-Rasyidin, ketegangan politik tak terbendung lagi dan terjadilah apa yang biasa disebut dengan “fitnah kubra” (ujian terbesar), yaitu fitnah yang melahirkan perpecahan dan perang saudara melanda umat Islam saat itu.

Fitnah Kubra memuncak ketika Ali dan Mu’awiyah berseteru, masing-masing tidak ada yang mau mengalah dalam memperebutkan posisi pemimpin yang akan menggantikan Utsman.

Baca juga : Henoteisme

Ali sudah dilantik menjadi khalifah keempat tetapi tidak diakui oleh Mu’awiyah. Karena tidak ada yang mau mengalah, maka terjadilah peperangan yang disebut Perang Shiffin. Mu’awiyah didukung oleh ‘Aisyah, istri Nabi dan Ali tentu saja didukung oleh istrinya, Fathimah, putri Nabi.

Perang tidak dapat dielakkan antara keduanya. Di tengah perang saudara ini, Amr ibn ‘Ash yang dikenal sebagai politikus cerdik di pihak Mu’awiyah, menyerukan gencatan senjata dan perdamaian. Ia menggunakan simbol 500 Al-Qur’an yang diusung di ujung tombak sambil mengajak semua pasukan untuk kembali kepada penyelesaian secara Al-Qur’an. Ali dan Mu’awiyah menyetujuinya.

Baca juga : Monisme

Ali mengutus Abu Musa al-Asy’ary, seorang ulama yang disegani dan Amru ibn Al-Ash mewakili pihak Mu’awiyah. Amr ibn ‘Ash tahu keshalihan dan kelemahan Abu Musa. Amr meminta agar demi kemuliaan Islam dan demi kemasla­hatan umat Islam, sebaiknya Ali dan Mu’awiyah mengun­durkan diri lalu dicari tokoh lain yang lebih netral.

Dengan lugu Abu Musa, perunding yang mewakili pihak Ali ibn Ai Thalib menerima usulan itu. Ia diminta berpidato lebih awal di depan massa dan pasukan kedua belah pihak. Ia menyeru­kan bahwa sekarang ini tidak ada lagi khalifah dan kini saatnya mencari khalifah yang dapat diterima oleh semua pihak.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.