Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
RM.id Rakyat Merdeka - Isu suksesi dan ketegangan politik dalam dunia Islam berawal pada masa Khulafa’ al-Rasyidin. Pasca Khulafa’ Al-Rasyidin, ketegangan politik tak terbendung lagi dan terjadilah apa yang biasa disebut dengan “fitnah kubra” (ujian terbesar), yaitu fitnah yang melahirkan perpecahan dan perang saudara melanda umat Islam saat itu.
Fitnah Kubra memuncak ketika Ali dan Mu’awiyah berseteru, masing-masing tidak ada yang mau mengalah dalam memperebutkan posisi pemimpin yang akan menggantikan Utsman.
Ali sudah dilantik menjadi khalifah keempat tetapi tidak diakui oleh Mu’awiyah. Karena tidak ada yang mau mengalah, maka terjadilah peperangan yang disebut Perang Shiffin. Mu’awiyah didukung oleh ‘Aisyah, istri Nabi dan Ali tentu saja didukung oleh istrinya, Fathimah, putri Nabi.
Perang tidak dapat dielakkan antara keduanya. Di tengah perang saudara ini, Amr ibn ‘Ash yang dikenal sebagai politikus cerdik di pihak Mu’awiyah, menyerukan gencatan senjata dan perdamaian. Ia menggunakan simbol 500 Al-Qur’an yang diusung di ujung tombak sambil mengajak semua pasukan untuk kembali kepada penyelesaian secara Al-Qur’an. Ali dan Mu’awiyah menyetujuinya.
Ali mengutus Abu Musa al-Asy’ary, seorang ulama yang disegani dan Amru ibn Al-Ash mewakili pihak Mu’awiyah. Amr ibn ‘Ash tahu keshalihan dan kelemahan Abu Musa. Amr meminta agar demi kemuliaan Islam dan demi kemaslahatan umat Islam, sebaiknya Ali dan Mu’awiyah mengundurkan diri lalu dicari tokoh lain yang lebih netral.
Dengan lugu Abu Musa, perunding yang mewakili pihak Ali ibn Ai Thalib menerima usulan itu. Ia diminta berpidato lebih awal di depan massa dan pasukan kedua belah pihak. Ia menyerukan bahwa sekarang ini tidak ada lagi khalifah dan kini saatnya mencari khalifah yang dapat diterima oleh semua pihak.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.