Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ada Apa Antara Bu Mega Dan Jokowi?

Minggu, 15 Januari 2023 06:29 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

RM.id  Rakyat Merdeka -
Oleh: Prof. Tjipta Lesmana
Pengamat Politik

Pidato Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, ketika memperingati HUT ke-50 PDIP beberapa hari yang lalu membuahkan kontroversi dan kritik dari berbagai pihak. Seorang akademisi menilai beberapa penggalan Bu Mega mencerminkan kekesalan dan serangan Bu Mega terhadap Jokowi. Secara implisit misalnya, ia menyatakan kekecewaannya kenapa Jokowi tidak mendukung Puan Maharani sebagai Capres PDIP pada Pilpres 2024. Seolah Jokowi sudah firmed mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres PDIP, gara-gara (candanya?) pemimpin itu harus berambut putih pertanda sosok yang betul-betul bekerja untuk bangsa dan negara . Apakah perempuan tidak layak jadi pemimpin bangsa; bukankah kita selama ini memiliki tokoh-tokoh perempuan yang hebat-hebat?

Baca juga : Teka-teki Hukuman Atas Ferdi Sambo

Dalam pidatonya, Bu Mega juga mengingatkan Jokowi jangan sekali-kali melupakan jasa PDIP selama 10 tahun terakhir. Siapa yang mengusung Jokowi dalam Pilpres 2004 dan 2009? Budi orang harus dibalas, jangan “berlagak pilon”. Kenapa Jokowi selama ini tidak konsentrasi mendukung calon presiden PDIP yang diinginkan oleh Ketua Umum? Jangan lupa, Ibu Mega sudah diberikan mandat penuh oleh Kongres masa lalu untuk menetapkan calon presiden PDIP 2014. Hanya Ketua Umum yang memiliki hak prerogatif menetapkan calon presiden PDIP 2014. Sebagai kader PDIP (ya, Jokowi jangan sekali-sekali melupakan fakta ini), “Kowe harus ingat ini! Petugas partai.

Pidato Bu Mega hari itu memang mencerminkan kekecewaan Ketua Umum PDIP karena sampai hari ini ia belum mengumumkan calon presiden PDIP dalam pilpres 2014. Calonnya seperti sudah definitif 2 (dua) orang: Puan dan Ganjar. Semula, ada kesan Ganjar dianulir karena jajaran tinggi partai, khususnya Bu Mega, tidak suka dengan sepak-terjang Gubernur Jawa Tengah itu, yang dinilai sibuk sekali berkampanye (siluman) padahal belum ada mandat sama sekali dari Ketua Umum PDIP. Kabarnya, karena itu Ganjar sudah 2 kali dipanggil DPP dan diberikan peringatan atas perilakunya yang menjengkelkan Ketua Umum.

Baca juga : Reshuffle Kabinet: Siapa Yang Dagdigdug

“Kegagalan” Bu Mega mengumumkan calon definitif Presiden PDIP dalam Pilpres 2014, di sisi lain, dijadikan objek serangan lawan-lawan Bu Mega: Apa yang sesungguhnya terjadi dengan Bu Mega? Ragu mengumumkan nama Mbak Puan? Tapi juga ogah secara definitif menyetujui Ganjar?

Dalam sambutannya pada perayaan HUT ke-50 PDIP, Presiden Jokowi – mungkin basa-basi? saja – menyatakan kegembiraannya bahwa PDIP mencari kader sendiri sebagai calon presiden, bukan dari partai lain. Tapi siapa yang dimaksud “kader sendiri” oleh Jokowi? Ganjar atau Puan?
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.