Dark/Light Mode
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
RM.id Rakyat Merdeka - Polemik tentang rumput sudah ada sejak zaman dulu. Bahkan dalam cerita wayang, strategi perumputan dimainkan apik oleh Sengkuni dan Durna.
Kasunanan Surakarta geger pada tahun 1745. Seekor gajah mati karena diikat pohon Sidoguri. Sidoguri adalah sejenis rumput yang tumbuh subur di alun-alun Kerajaan Surakarta Hadiningrat.
Baca juga : Bisikan Salya Jelang Baratayuda
Gajah merupakan perlambang kekuasaan. Sedangkan rumput adalah suara rakyat. Kekuasaan yang menyimpang dan sewenang-wenang akan digilas oleh zaman bersama rakyat. Itulah sekelumit senepo tentang kekuasaan dari Kasultanan Surakarta.
"Geger rumput FIFA perlambang apa, Mo?” celetuk Petruk cengengesan. Romo Semar hanya mesem tidak mau ikut nimbrung masalah perumputan. Selain tidak mengerti soal rumput, Romo masih kepikiran banyak masalah lain yang perlu perhatian khusus.
Baca juga : Rasisme Sayembara Mandura
Romo Semar sedang berduka dengan bencana alam yang terjadi di berbagai wilayah. Seperti dampak banjir bandang lahar dingin Gunung Semeru memerlukan bantuan kita semua. Bencana yang terjadi akhir-akhir ini tidak lepas dari kerusakan ekosistem dan lingkungan karena ulah manusia.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.