Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kutukan Hoaks Prabu Rama

Senin, 7 Januari 2019 09:39 WIB
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Resolusi tahun baru bagi kita semua adalah berhenti berbicara berita hoaks atau berita bohong. Semakin kita terbuai dengan berita palsu dan mencari kambing hitam, justru kita akan terperangkap dalam kebodohan kita sendiri. Berita bohong sengaja dirancang untuk  mengalahkan berita produk jurnalisme. Sebagai contoh, sewaktu Paus diberitakan mendukung pencalonan Donald Trump sebagai Presiden Amerika, publik Amerika sempat  dibuat gaduh dengan kabar bohong tersebut.

 “Jelang pemilu April mendatang berita bohong justru laris manis Mo. Hoaks ibarat mesin uang di era digital,” celetuk Petruk. Romo Semar tidak komentar, Semar sedang prihatin dengan munculnya hoaks tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos. Ingatan Romo Semar flash back ke zaman Prabu Rama korban berita bohong yang sengaja disebar oleh kaki tangan Rahwana.

Baca juga : Aquaman Vs Antasena

Kocap kacarito, kemenangan Prabu Rama mengalahkan Rahwana dan berhasil merebut kembali Dewi Shinta disambut gegap gempita masyarakat Poncowati. Para kawulo tumpah ruah di pinggir jalan yang ingin melihat Prabu Rama dan Shinta dalam kereta yang membawanya pulang. Akan tetapi kegembiraan Prabu Rama terasa semu, terbesit kabar yang tidak enak bahwa Dewi Shinta dikabarkan sudah tidak suci lagi.

Rahwana dikabarkan telah menodai Dewi Shinta selama disekap di Kerajaan Alengka. Berita yang belum pasti kebenarannya tersebut terus mengganggu pikiran Rama. Apalagi Dewi Shinta dikabarkan sudah hamil muda mengandung anak Rama. Sebetulnya kabar kehamilan disampaikan Dewi  Shinta sendiri kepada Rama. Prabu Rama bukannya gembira mendapat kabar akan hadirannya seorang anak. Pikiran Rama justru galau dan semakin curiga kalau anak yang dikandung Shinta adalah anaknya Rahwana.

Baca juga : Penjahat Hoaks Di Tengah Bencana

Tidak tahan dengan berita yang menyesatkan tersebut, Rama menyuruh adiknya Lesmana membuang Shinta ke tengah hutan. Lesmana tidak sampai hati untuk menjalankan perintah kakaknya tersebut. Tetapi perintah raja harus dijalankan, begitu pikiran Lesmana. Dengan kereta yang sudah disiapkan, Lesmana mengantarkan Shinta dalam keadaan hamil ke tengah hutan. Dewi Shinta tidak menaruh curiga sedikit pun kalau kepergiannya ke hutan sengaja dibuang.

 Menurut Lesmana Shinta diajak berburu kijang kencana di hutan. Naluri Shinta tidak percaya begitu saja dengan ucapan Lesmana. Setelah didesak, baru Lesmana berterus terang maksud kepergiannya ke tengah hutan untuk membuang Shinta atas perintah Rama. Hati Dewi Shinta hancur lebur seperti disambar petir di siang hari bolong. Prabu Rama yang selama ini dia cintai tega menelantarkan dirinya dalam keadaan hamil.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.