Dark/Light Mode

Cuaca Papua

Kamis, 6 Desember 2018 09:38 WIB
Ngopi - Cuaca Papua
Catatan :
RIFFMY

RM.id  Rakyat Merdeka - Pekerja PT Istaka Karya yang mengerjakan pembangunan jembatan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua disergap kelompok kriminal bersenjata (KKB). Lalu dieksekusi. Jumlah korban belum jelas. Aparat keamanan menyebut 31 orang. Korban yang selamat, memastikan 19 orang dibunuh. Terkendala cuaca buruk, korban belum bisa dievakuasi. Saya bisa memaklumi kondisi itu. Saya pernah berkunjung ke pegunungan tengah Papua. Sentral kawasan ini di Wamena. Belum ada jalur darat yang bisa menembus pegunungan. Jalan masih terputus-putus. Medannya pun berat. Hanya mobil berpenggerak empat roda yang bisa melaluinya.

Aparat keamanan memberitahu kawasan ini zone “merah”. Masih banyak kelompok bersenjata. Meski dikawal, rasa was-was sulit hilang saat melintasi lembah. Apalagi, beberapa kali perjalanan terhenti karena ada mobil yang tak kuat menanjak. Bisa jadi sasaran empuk ditembaki dari perbukitan. Setiap kali berhenti, aparat menyebar menaiki bukit-bukit di kanan kiri. Tak ada senda gurau saat menunggu situasi dianggap aman untuk melanjutkan perjalanan. Panorama indah lembah yang dibelah sungai jernih berbatu, bisa sedikit mengobati rasa was-was.

Baca juga : Korek Kantong Turis

Sebenarnya, perjalanan ke kawasan di pegunungan tengah lebih mudah dengan transportasi udara. Pesawat yang beroperasi berukuran kecil dengan mesin baling-baling. Persoalannya, cuaca di pegunungan ini sulit diprediksi. Daerah yang akan saya tuju tertutup kabut. Pesawat sempat berputar-putar. Pilot akhirnya memutuskan kembali ke Wamena. “Tidak ada celah buat mendarat,” katanya.

Rombongan yang berangkat lebih dulu, berhasil mendarat sebelum kabut menyelimuti. Pesawat tak bisa kembali ke Wamena. Rombongan dijemput dengan helikopter. Awak pesawat ditinggal. “Bisa berhari-hari menginap nunggu cuaca bagus,” cerita pilot. Ketika tersiar kabar pesawat ATR 42 hilang di pegunungan ini beberapa waktu lalu, saya menduga penyebabnya cuaca. Pesawat akhirnya ditemukan.

Baca juga : Wisanggeni & Wiro Sableng

Porak-poranda menabrak tebing. Pandangan pilot terhalang kabut tebal. Tak ada yang selamat. Kembali ke soal evakuasi pekerja proyek jembatan di Nduga, kita berharap cuaca bakal bersahabat. Sehingga aparat TNI-Polri bisa mencapai lokasi. Evakuasi lewat udara tentu lebih cepat dan aman, ketimbang lewat jalur darat. Selama gerombolan bersenjata masih berkeliaran.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.