Dark/Light Mode

Living Qur`an (6)

Membaca Ulang Al-Qur`an

Senin, 18 Maret 2024 06:00 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Umat Islam tidak boleh terjebak di dalam pemahaman makna tunggal ayat-ayat Al-Qur’an. Kita seharusnya memahami Al-Qur’an di dalam berbagai perspektif. Bisa dibaca dalam perspektif inderawi, yaitu membaca dengan hanya melibatkan mata, membaca huruf demi huruf Al-Qur’an.

Orang-orang pun sekarang bisa menikmati bacaan Al-Qur’an dengan hadirnya teknologi recorder suara-suara pembaca (Qari’) dari berbagai jenis bacaan (qiraah). Walaupun pembacaan Al-Qur’an secara inderawi adalah lebih pasif, tetapi orang-orang bisa merasakan getaran vibrasi kesucian bahasa Al-Qur’an dengan membaca atau mendengarnya, betapapun ia tidak memahami artinya.

Al-Qur’an juga bisa dibaca dalam perspektif rasional-akademik, yaitu membaca dengan kritis, apa, bagaimana, di mana, untuk apa, dan kepada siapa, serta konteks ayat-ayat itu diturunkan.

Sang pembaca kritis tidak akan lewatkan setiap ayat tanpa memahami makna filosofis dan logika yang terkadung di dalam ayat-ayat yang dibaca. Dari sini, asal-usul kitab tafsir terwujud, yaitu mengabadikan pengalaman intelektual seseorang setelah membaca satu atau sekelompom ayat.

Baca juga : Jika Hukum Takwini Dan Hukum Tadwini Bertentangan

Al-Qur’an juga dapat dibaca dalam perspektif emotional feeling, yaitu membaca dengan melibatkan emosi pembacanya ketika membaca ayat-ayat tertentu di dalam Al-Qur’an.

Ia terkadang meneteskan air mata ketika membaca sejumlah ayat yang mengisahkan pengalaman pahit yang harus ditempuh Nabi ketika menjalankan misinya. Ia juga tersugesti atau termotivasi ketika membaca ayat-ayat jihad, dimana ada kelompok yang tega menghianati sebuah keluhuran niat seseorang hamba Tuhan.

Al-Qur’an juga bisa dibaca dalam perspektif spiritual feeling, yaitu dengan menggunakan “mata Tuhan” di dalam membaca ayat atau mendengarkan dengan menggunakan “telinga Tuhan” di dalam mendengarkan bacaan Al-Qur’an.

Yang terakhir ini ialah bacaan paling tinggi nilainya karena si pembacanya mampu memahami seperti apa sesungguhnya yang dimaksud Tuhan dalam setiap bacaan Al-Qur’an itu.

Baca juga : Mengenal Norma Hukum “Al-Qur`an Tadwini”

Bukan hanya melibatkan indera, otak atau pikiran, dan perasaannya ketika membaca Al-Qur’an, tetapi ia sudah mampu menghayati lebih mendalam makna sesungguhnya ayat demi ayat di dalam Al-Qur’an.

Sebagai contoh, pembacaan ta’awwudz (a’udzu billahi minas syauthanir rajim) artinya: “Aku memohon perlindungan-Mu dari setan yang terkutuk”. Jika kita hanya memahaminya secara formalitas maka kita tidak bisa merasakan perlindungan Tuhan terhadap berbagai gangguan duniawi.

Membaca ta’awwuz dianjurkan Allah SWT sebelum membaca Al-Qur’an, sebagaimana disebutkan di dalam ayat: Apabila kamu membaca Al Qur'an, hendaklah meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk (Q.S. Al-Nahl/16:98).

Ta’awwuz adalah ungkapan ketawadhuan seorang hamba yang tidak memiliki apa-apa di hadapan besarnya gelombang gedoaan dalam kehidupan. Tanpa petunjuk dan pertolongan Tuhan maka tidak mungkin ada penyelamatan. Penghayatan lafaz ta’awwuz bisa membangkitkan emotional feeling, bahwa ternyata kita sebagai makhluk manusia rawan dari berbagai kekeliruan dengan segala resikonya.

Baca juga : Mengenal Norma Hukum “Al-Qur`an Takwini”

Penghayatan itu juga bisa membangkitkan kesadaran batin kita bahwa betapa Allah SWT betul-betul Maha Pengasih dan Maha Penyayang (Al-Rahman Al-Rahim).

Dari kesadaran emotional feeling maka akan lahir kesadaran puncak, yaitu spiritual feeling. Jika kesadaran ini digunakan membaca atau mendengarkan Al-Qur’an, maka “mata” dan “telinga” Tuhan yang digunakan untuk membaca dan mendengarkan ayat-ayat suci-Nya.

Maka dengan demikian, kita bisa memperoleh makna paling tinggi Al-Qur’an. Rasa percaya diri dan tawakkal di bawah lindungan Allah SWT akan tersa selalu bagi orang yang membaca Al-Qur’an dengan perspektif emotional feeling.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 5, edisi Senin, 18 Maret 2024 dengan judul "Living Qur'an (6) Membaca Ulang Al-Qur'an"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.