Dark/Light Mode

Living Qur`an (10)

Penghayatan Baru Terhadap Lailatul Qadr (2)

Kamis, 21 Maret 2024 05:59 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Banyak versi makna Lailatul Qadr menurut para ulama. Ada yang menga­takan Lailatul Qadr terjadi hanya sekali saja, yaitu ketika pertama turunnya. Selebihnya sampai sekarang hanya semacam ulang tahunnya yang juga tak kurang berkahnya.

Versi lain Lailatul Qadr turun setiap tahun dalam bulan suci Ramadlan hingga akhir zaman, namun waktu pastinya dirahasiakan Allah SWT.

Baca juga : Penghayatan Baru Terhadap Lailatul Qadr (1)

Yang pasti, Lailatul Qadr adalah suatu malam dalam mak­na simbolik atau anagogis. Lailatul Qadr merupakan suatu tanda (simbol) pencapaian prestasi spiritual seorang hamba dalam upaya mendekatkan diri kepada Tuhan.

Banyaknya hadis yang menganjurkan untuk banyak beribadah di malam hari pada malam-malam ganjil sepuluh terakhir bulan Ramadlan mengisyaratkan adanya berkah dan nilai-nilai keutamaan di malam hari.

Baca juga : Menggetarkan Hati Dengan Al-Qur`an

Malam hari di sini tentu tidak secara eksakta menunjuk kepada fakta, tetapi lebih kepada kekuatan simbol atau pada makna esoteriknya. Malam hari di Mekkah siang hari di belahan bumi lain. Indonesia misalnya berselisih 12 jam dengan Amerika serikat.

Ketika umat Islam Indonesia melakukan berbagai mujahadah di malam hari Ramadlan, Amerika Serikat masih sibuk dengan urusan siangnya. Bagaimana misalnya dengan kota St Piter Berg, di wilayah Rusia, yang dalam musim tertentu malam harinya hanya satu jam?

Baca juga : Membaca Ulang Al-Qur`an

Oleh karena itu, makna esoterik Lailatul Qadr lebih utama untuk diperkenalkan ketimbang fakta malamnya. Boleh jadi seorang hamba merasahan keheningan, kefakuman, dan kekhusyukan justru di di tengah siang bolong; sementara ada hamba Tuhan lainnya merasakan malam harinya penuh kesibukan rasional, sehingga jiwa dan batin mer­eka tidak kurang aktif di malam hari, misalnya para wartawan yang dikejar deadline, para penjaga malam yang harus mengawasi keamanan di sekitar wilayahnya. Boleh jadi mereka siang hari adalah malam spiritualnya.

Jika ditekankan pada makna esoteriknya, maka Lailatul Qadr lebih ditekankan kepada aspek malamnya, maka kemungkinan hakekat, tujuan, atau hikmah lebih besar dari Lailatul Qadr tidak akan dicapai secara maksimum. Akan tetapi jika yang dite­kankan adalah makna esoteriknya, misalnya keheningan, kesyahduan, kekhusyukan, dan kedekatan, maka kemungkinan LQ akan memberikan bekas dan kesan lebih lama di da­lam diri seseorang. Salahsatu makna esoterik la ilah adalah kelembutan, kepasrahan (femininity) dan kasih tulus (nurturing).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.