Dark/Light Mode

Living Qur`an (24)

Kemurahan Hati (Al-Jud)

Sabtu, 6 April 2024 05:44 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Indahnya kepribadian yang diperkenalkan Al-Qur’an, yaitu kemurahan hati. Suatu saat Abdullah bin Ja’far pergi menengok kebunnya. Di tengah perjalanan, ia melihat seorang budak hitam yang tengah bekerja di kebun kurma.

Budak itu membawa tiga potong roti sebagai bekal makanannya. Lalu seekor anjing mendekatinya, dan Budak itu melemparkan sepotong rotinya kepada anjing itu dan dimakannya.

Kemudian setelah habis dimakan, ia melemparkan sepotong lagi dan anjing itu melahapnya. Kemudian ia melemparkan sepotong rotinya yang ketiga pada anjing itu dan anjing itu melahapnya hingga habis. Abdullah bertanya: “Berapa bekal makananmu setiap hari?” Jawabnya: “Hanya tiga potong roti.” Abdullah bertanya lagi: “Mengapa engkau memberikan semuanya kepada anjing itu, dan engkau sendiri tidak makan?” Ia menjawab: “Sebab di daerah kami tidak ada anjing, jadi aku pikir anjing ini pasti datang dari jauh dalam keadaan lapar, dan aku tidak mau mengusirnya.” Tanya Abdullah lagi: “Lalu, apa yang engkau makan hari ini?” Ia menjawab: “Aku berlapar saja sampai besok.”

Baca juga : Berkepribadian Qana`ah

Kata Abdullah: “Benar-benar inilah yang namanya dermawan yang murah hati, dan budak ini lebih dermawan dari pada aku. Akhirnya, aku membeli kebun itu dan segala isi dan peralatannya serta budak itu, lalu aku memerdekakannya dan kuberikan semuanya kepada si budak tadi.

Cerita ini menggambarkan sifat-sifat kemurahan hati (al-jud), seorang yang rela mengorbankan harta dan miliknya lebih banyak ketimbang yang ia miliki sendiri. Orang yang sampai kepada maqam al-jud posisinya lebih tinggi dari pada dermawan biasa (al-sakha’), yang dapat mengorbankan sebagian kecil hartanya tetapi masih menyimpan sebagian besar lainnya. Kerendahan hati biasa juga disebut al-muatstsir yaitu orang yang sanggup menanggung segala kesulitan dan bahaya demi mengorbankan segala kemampuannya.

Dengan demikian, al-Itsar (mengutamakan orang lain) merupakan peringkat tertinggi, kemudian urutan berikutnya adalah al-sakha’, sebagaimana firman Allah: “Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memer­lukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Hasyr/59: 9).

Baca juga : Berkepribadian Tawadhu`

Kedermawanan bagi bagi orang-orang kebanyakan (awwam) sudah cukup, meskpun tidak tertutup ke­mungkinan untuk naik ke maqan al-jud. Kedermawanan sudah mampu mendekatkan diri seseorang ke­pada Tuhannya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Orang yang der­mawan dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan sesama manusia, dan jauh dari neraka. Sedangkan orang yang kikir jauh dari Allah, jauh dari surga, jauh dari manusia, dan dekat dengan neraka.”

Keterangan dari ayat dan hadis di atas menunjukkan betapa mulianya orang yang dikaruniai kemurahan hati (al-jud). Dalam era sekarang ini mungkin orang seperti ini langka. Yang banyak ditemukan ialah ke­balikannya, yaitu kikir dan pelit. Bahkan banyak orang yang sesung­guhnya sudah mampu, tetapi dirasuku kebiasaan meminta-minta, mereka suka menumpuk harta dan tanpa per­asaan bersalah membiarkan hartanya menumpuk di bawah penguasaannya, sementara di sekitarnya banyak orang menjerit diterpa kemiskinan. Di sekitar kita mungkin ada orang yang korban gempa atau musibah lain memerlukan perhatian dan bantuan, itu ujian bagi kita. Yang penting bantuan yang diberikan tidak ditenggerlam­kan oleh riya dalam bentu iklan dan publikasi yang terkesan berlebihan. Padahal, kalangan hukama’ berkata: ”Tanamlah amal kebajikannya di bumi ketidak terkenalan jika anda ingin panen di akhirat. Semua amal kebajikan yang ditanam di bumi keterkenalan hanya akan panen di dunia, tidak lagi di akhirat”. Jangan sampai nilai popularitas dan prestise­nya lebih menonjol ketimbang nilai keikhlasannya.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 5, edisi Sabtu, 6 April 2024 dengan judul "Living Qur’an (24), Kemurahan Hati (Al-Jud)"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.