Dark/Light Mode

Teosofi Haji Dan Umrah (9)

Detik-detik Kejatuhan Adam dan Hawa Ke Bumi

Sabtu, 25 Mei 2024 05:42 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Iblis tidak pernah berhenti untuk menjebak Adam dan Hawa agar menemani dirinya masuk ke dalam neraka. Ia berusaha menggoda Adam tetapi tidak mempan. Ia lalu berusaha menggoda isterinya, Hawa, dengan bujukan yang masuk akal. Ia memprovokasi Adam dan Hawa bahwa keinginan Tuhan akan memindah­kan keduanya ke bumi yang penuh dengan penderitaan dan kesulitan.

Itulah sebabnya, menurut Iblis, Tuhan melarang mendekati pohon keabadian (Al-syajarah alkhuldi), sebagaimana ditegaskan dalam ayat: Dan Kami berfirman: “Hai Adam diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang lalim (Q.S. Al-Baqarah/2:35).

Baca juga : Mencintai Dialog

Dalam ayat lain dikatakan: Maka setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan ke­pada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan setan ber­kata: “Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)” (Q.S. Al-A’raf/7:20).

Iblis memprovokasi keduanya den­gan mengatakan jika dimakan buah pohon itu pasti akan kekal di dalam surga. Akhirnya godaan melalui isterinya (Hawa) maka Adam memakan buah khuldi itu supaya kebahagiaan keduanya abadi di surga. Akan tetapi yang terjadi sebaliknya. Justru setelah dimakan maka keduanya terusir dari surga dan terlempar ke bumi: Lalu keduanya digelincirkan oleh setan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: “Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan” (Q.S. al-Baqarah/2:36).

Baca juga : Detik-detik Menjelang Kejatuhan Adam Ke Bumi

Adam dan Hawa terpisah tempat jatuhnya dan sekian lama baru berjumpa di bukit Arafah, yang saat ini berada di Tengah padang Arafah. Makanya disebut bukit ‘Arafah (perjumpaan).

Ketika keduanya terlempar ke bumi, keduanya telan­jang, lalu keduanya menggunakan dedaunan untuk menutupi auratnya: Maka setan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: “Sesungguhnya setan itu adalah mu­suh yang nyata bagi kamu berdua?” (Q.S. Al-A’raf/7:22).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.