Dark/Light Mode

Geopolitik Pemerintahan Daerah Dalam Pembangunan NKRI

Senin, 24 Juni 2024 07:58 WIB
Prof. Dr. Ermaya Suradinata
Prof. Dr. Ermaya Suradinata

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintahan daerah di Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam konteks geopolitik nasional ­untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau, Indonesia menghadapi tantangan dan ­peluang geopolitik yang mebahana. Di mana setiap ­daerah memiliki karakteristik geografis, budaya, dan sumber daya alam yang berbeda, sehingga pendekatan pembangunan yang dilakukan harus disesuaikan dengan kondisi lokal.

Desentralisasi yang dimulai pada akhir 1990-an telah memberikan otonomi yang lebih besar kepada pemerintah daerah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Reformasi ini mengubah struktur pemerintahan dengan memberikan lebih banyak wewenang dan tanggung jawab kepada pemerintah daerah dalam mengelola urusan lokal mereka.

Dengan otonomi yang lebih besar, pemerintah daerah memiliki kebebasan untuk merancang dan mengimplementasikan kebijakan yang lebih sesuai dengan kondisi dan kebutuhan spesifik daerah mereka, daripada bergantung pada instruksi dari pemerintah pusat. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemerintahan, serta memperkuat partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.

Baca juga : SIM Keliling Jakarta Rabu 19 Juni, Hadir Di 5 Lokasi

Dengan desentralisasi, peme­rintahan daerah memiliki wewenang yang lebih luas untuk mengelola sumber daya alam dan merancang kebijakan pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi masing-masing daerah. Ini termasuk pengelolaan sumber daya alam seperti tambang, hutan, dan lahan pertanian, yang merupakan aset penting bagi banyak daerah di Indonesia.

Termasuk pula pemerintah daerah dapat mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam dan potensi ekonomi lokal. Daerah-daerah seperti Riau dan Kalimantan, yang kaya akan sumber daya minyak dan gas, dapat mengembangkan industri ekstraktif secara berkelanjutan. Sementara itu, daerah-daerah seperti Bali dan Yogyakarta yang memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata dapat mengembangkan industri pariwisata yang ramah lingkungan dan berbasis komunitas. Pengelolaan yang bijaksana terhadap sumber daya ini tidak hanya akan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga memastikan bahwa sumber daya tersebut dapat dimanfaatkan oleh generasi mendatang.

Pemerintah daerah juga memiliki tanggung jawab besar dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik. Pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur adalah beberapa sektor kunci yang mempengaruhi kualitas hidup masyarakat. Dengan memastikan akses yang merata dan berkualitas terhadap pelayanan publik ini, pemerintah daerah dapat mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan ke­sejahteraan masyarakat. Selain itu, pembangunan infrastruktur yang baik akan mendukung mobilitas dan konektivitas antar wilayah, yang pada gilirannya akan meningkatkan integrasi ekonomi nasional.

Baca juga : Peran Vital DPD RI Dalam Renstra Semesta

Meskipun ada banyak potensi, pemerintahan daerah di Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan dalam mengimplementasikan pembangunan berkelanjutan. Salah satu tantangan utama adalah korupsi dan tata kelola yang buruk. Korupsi di tingkat lokal dapat menghambat upaya pembangunan berkelanjutan dengan menyalahgunakan sumber daya dan kebijakan yang tidak efektif.

Ketimpangan regional juga merupakan tantangan besar dalam upaya pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Negara ini memiliki beragam daerah dengan karakteristik ekonomi yang berbeda-beda, yang menyebabkan perbedaan signifikan dalam tingkat kemakmuran antara daerah kaya dan miskin. Daerah-daerah yang kaya akan sumber daya alam seperti ­minyak, gas, dan tambang cen­derung lebih maju dibandingkan daerah-daerah yang bergantung pada pertanian subsisten atau sektor-sektor ekonomi yang kurang produktif.

Maka ketimpangan ini tidak hanya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi. Tetapi juga berkontribusi pada ketidakadilan sosial dan kesenjangan dalam akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar. Dari itu perbedaan yang ­mengangga antara daerah kaya dan miskin dapat memperburuk ketimpangan sosial dan ekonomi. Ketimpangan regional yang terus berlangsung dapat menimbulkan ketidakpuasan dan ketegangan sosial, yang pada akhirnya menghambat stabilitas dan kohesi nasional. Daerah yang tertinggal mungkin menghadapi masalah seperti rendahnya kualitas pendidikan, keterbatasan akses layanan kesehatan, dan kurangnya kesempatan kerja yang layak.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.