Dark/Light Mode

Teosofi Haji (34)

Makna Spiritual Simbol-simbol Haji (2)

Kamis, 27 Juni 2024 06:04 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Diharapkan dengan penunaian haji atau umrah kita sudah meny­impan memori simbolik berupa suasana batin, yaitu bagaimana rasanya kita hadir dan tersungkur di Baitullah, di depan Ka’bah, seolah-olah kita berada di sebuah alam yang amat lain dengan alam syahadah yang selama ini menyeli­muti diri kita. Sungguhpun di sana kita berdesak-desakan karena be­gitu padatnya umat Islam di sana, tetapi pada saat yang bersamaan kita juga merasakan kelapangan dada untuk mengerti sekaligus me­maafkan semuanya, sungguhpun ada di antara mereka yang betul-betul menyenggol dan menyakiti badan tetapi terasa tidak ada den­dam dan amarah.

Baca juga : Makna Spiritual Simbol-simbol Haji (1)

Ini menggambar­kan saat orang sedang bertawajjuh dengan Tuhannya semuanya terasa lapang dan tidak ada ganjalan dan sumbatan. Karena itu, sebelum kita menuju ke hadapan Baitullah terlebih dahulu kita menanggalkan simbol-simbol keduniaan dan alam syahadah kita berupa pakaian dan atribut soaial-budaya kita. Yang tersisa hanya uniform ihram yang melekat di badan berupa kain putih polos. Ini juga melambang­kan bahwa siapapun yang ingin mencapai puncak tawajjuh ia juga harus menanggalkan atribut kedu­niawian yang menghijab dirinya selama ini. Bersambung

Baca juga : Mengapa Kita Harus Thawaf?

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 5, edisi Kamis, 27 Juni 2024 dengan judul "Teosofi Haji (34) Makna Spiritual Simbol-simbol Haji (2)"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.