Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menggapai Kesejukan Beragama (45)

Hindari Egoisme Spiritual

Senin, 18 November 2019 08:23 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Ego spiritual ialah orang-orang yang terlalu mengedepankan hubungan vertikalnya dengan Tuhan tanpa mau tahu lingkungan masyarakat sekitarnya. Bahkan ia cenderung menghindarinya karena seolah-olah dirinya sudah tidak selevel dengan mereka. 

Tindakan dan prilakunya seolah memandang remeh orang lain. Bahkan secara tidak sadar memberikan pernyataan yang menghakimi orang lain seolah-olah dirinya mewakili penilaian Tuhan. Ia mengklaim dirinya sebagai orang-orang kelas atas dalam dunia spiritual.

Baca juga : Hindari Egoisme Spiritual

Ia memilih-milih sahabat dan menghindari orang-orang yang justru memelukan perhatian dan kasih sayang serta bimbingan. Sikap yang demikian ini seringkali membuat orang lain tersinggung dan merasa dilecehkan. Dengan demikian sikap seperti ini dapat dikategorikan Religious Hate Speech (RHS).

Ego tidak semata-mata bisa diukur berdasarkan ukuran-ukuran fisik, seperti keinginan kuat untuk memiliki jabatan kekayaan fisik lainnya, tetapi juga dalam bidang spiritual. Seringkali seseorang terlihat tawadhu dan low profile, tetapi secara spiritual menyimpan sesuatu yang tercela di mata Tuhan. 

Baca juga : Jangan Mengeksploitasi Ayat (2)

Ego spiritual tak ada ubahnya dengan ego duniawi yang lebih menekankan ego individualitasnya. Orang-orang seperti inilah yang disebut di dalam Al-Qur’an tidak memiliki bekas-bekas sujud (atsar al-sujud). 

Bekas sujud dalam Al-Qur’an bukan dengan sengaja menghitamkan dahi di atas kening seperti dilakukan segelintir orang yang memahami secara tekstual ayat tadi. Atsar sujud ialah komitmen sosial yang tinggi dimiliki seseorang sebagai bagian dari penghayatan nilai-nilai ajaran agama yang dianutnya. Termasuk juga dalam ego spiritual ialah menikmati pujian orang-orang yang mengaguminya lantaran banyaknya ibadah yang dilakukan. 

Baca juga : Jangan Mengeksploitasi Ayat (1)

Mungkin ia melaksanakan puasa Senin-Kamis, shalat-shalat rawatib tidak ada yang ditinggalkan, dan zikirnya jalan terus, lalu dengan enteng memandang enteng orang lain yang tidak seperti dengannya. Amal-amal kebajikannya lebih banyak digunakan untuk mengak tualisasikan diri sehingga orang takjub dan menikmati pujian-pujian mereka. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.