Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menggapai Kesejukan Beragama (50)

Antara Hijrah dan Jihad (1)

Selasa, 26 November 2019 06:10 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Hijrah dan jihad sering disandingkan dalam Al-Qur’an. Kurang lebih lima ayat menyerukan umat Islam untuk berjihad, namun perintah jihad itu selalu diawali dengan perintah hijrah (wa hajaru wa jahadu), yaitu mengungsi ke tempat yang lebih aman, lalu kalau masih terus diusik baru diminta berjuang untuk mempertahankan diri. Seolah-olah kita diingatkan untuk menghindari bentrokan fisik yang bisa menimbulkan banyak korban.

Di antara ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut: ”Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan”. (Q.S. At-Taubah/9:20).

Baca juga : Jangan Mendelegitimasi Peran Agama Lain

Bandingkan dengan ayat lain: ”Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki (ni`mat) yang mulia”. (Q.S. Al-Anfal/8:74).

Perintah untuk berjihad dalam arti memperjuangkan agama Allah SWT, juga selalu diawali dengan berjihad dengan harta, baru berjihad dengan jiwa (wa jahadu bi amwalikum wa anfusikum).

Baca juga : Rekayasa Survei (2)

Di antara ayat tersebut ialah: ”Berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan”. (QS. At-Taubah/9:20).

Redaksi Tuhan yang secara konsisten menyebut hijrah baru jihad (fisik) dan berjihad dengan harta baru berjihad dengan jiwa menjadi isyarat penting bahwa menyelamatkan jiwa jauh lebih penting dari pada kepentingan apapun, termasuk untuk kepentingan agama Allah SWT. Buktinya Rasulullah SAW sendiri diminta untuk hijrah ke Madinah, bukannya memilih korban bersama ratusan pendukungnya di Mekkah.

Baca juga : Rekayasa Survei (1)

Dengan demikian, prinsip jihad sesungguhnya untuk menghidupkan dan menyejahterakan orang, bukannya untuk membunuh atau memelaratkan orang.

Agama Allah SWT dijamin oleh-Nya, sehingga tidak perlu atas nama agama-Nya lantas kita meninggalkan alternatif lain yang meungkinkan kita bertahan hidup, sungguh pun harus memilih strategi mundur selangkah untuk meraih kemenangan abadi dan lebih manusiawi. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.