Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Catatan Debat Capres-Cawapres Pertama (4)

Pentingnya Rasa Keadilan

Selasa, 22 Januari 2019 05:36 WIB
SHAMSI ALI
SHAMSI ALI
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Tapi dari semua faktor yang ada sebagai penyebab terorisme, faktor hilangnya “sense of justice” dalam masyarakat adalah faktor utama dan terdepan. Perhatikan organisasi-organisasi teroris dunia.

Aktor-aktor organisasi itu seperti Bin Laden pernah menjadi “pahlawan” dunia pada masanya. Bin Laden adalah mujahid pro Amerika melawan Uni Soviet di tahun 80-an. Lalu kenapa tiba-tiba beralih dari seorang pahlawan ke seorang teroris? Awalnya karena keinginan akses politiknya dirampas oleh pemerintahnya sendiri (Saudi Arabia).

Baca juga : Potong Tangan Atau Hukum Mati Koruptor!

Ketidakadilan politik keluarga kerajaan Saudi menjadikan Bin Laden frustrasi dan hilang harapan. Di saat Amerika justru bergandengan tangan dengan Saudi, maka Amerika berubah total dari koalisi Bin Laden menjadi musuh bebuyutannya.

Singkatnya adalah, jika terorisme ingin diselesaikan, hadirkanlah “sense of justice” di dunia kita. Perekonomian dunia yang dimiliki oleh satu persen ma￾nusia rentang menjadi akar terorisme. Demikian halnya dengan negara kita. Siapa yang menguasai perekonomian?

Baca juga : Hak Asasi Manusia

Lalu apakah dengan penanganan-penanganan berbagai kasus selama ini, telah menghadirkan rasa keadilan di masyarakat? Jika tidak, maka berbagai upaya mengelimnir teror boleh jadi berujung kepada kesia-siaan.

Al-Quran di surah Al-Quraisy mengggambarkan relasi kuat antara keamanan dan kesejahteraan. Ketika perut lapar karena perekonomian dikuasai oleh segelintir, maka rentan terjadi ketidakamanan. “Al-Juu’ (rasa lapar)” menyebabkan hilangnya “al-amni” (keamanan).

Baca juga : Fatwa Terorisme

Akhirnya, banggalah menjadi orang Indonesia. Bahwa dalam beberapa tahun terakhir ini perasaan hilangnya ketidakadilan itu masih disikapi dengan damai walau ramai. Bahkan, tetap dalam kerangka konsitusi dan demokrasi.  Good luck kepada kedua kubu Paslon! (Warga Indonesia di Kota New York, US) [Habis]

Imam Shamsi Ali ; Presiden Nusantara Foundation, Imam Islamic Center New York, Direktur Jamaica Muslim Center, New York, Pendiri Pondok Pesantren Di AS, dan Diaspora Indonesia di Kota New York

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :