Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Banyak orang mengalami stres dan frustasi akibat pagebluk yang tidak kunjung usai. Rencana mudik pulang kampung jadi berantakan. Mudik selain untuk silaturahmi dengan keluarga ada momen lain yaitu pamer kesuksesan selama merantau. Pulang kampung dengan mobil baru lewat jalan tol tidak akan terjadi pada Lebaran tahun ini. Karena beberapa daerah tujuan mudik masih memberlakukan peraturan PSBB secara ketat. Ada hikmah yang dapat dipetik dari dampak pagebluk Covid-19. Salah satunya adalah kita harus berani mengubah rencana atau planning yang sudah kita buat sebelumnya. Termasuk rencana untuk pulang kampung bersama keluarga. Walaupun rencana tersebut dirasakan sulit atau pahit untuk dijalankan.
“Apakah rencana menaikkan kembali iuran BPJS Kesehatan karena imbas pagebluk corona, Mo?” celetuk Petruk penasaran. Romo Semar tidak mau menjawab pertanyaan Pertuk. Keputusan kenaikan iuran BPJS sudah diteken Presiden walaupun pernah dibatalkan sebelumnya oleh MA. Romo Semar sedang prihatin dengan banyaknya gelombang PHK. Angka kriminalitas dan begal di kampung sudah memprihatinkan. Banyak pengusaha tidak kuat lagi membayar THR. Semar jadi teringat cerita Pandawa Gugah, ketika para Pandawa jadi korban keserakahan Kurawa.
Baca juga : Kidung Wirang Rong
Kocap kacarito, Duryudono mengutus Adipati Karno untuk memboyong Dewi Kunti dan Pandawa ke Hastina. Menurut perhitungan, dengan memboyong Dewi Kunti dan Pandawa ke Hastina dapat mencegah perang Baratayuda. Dipilihnya Karno karena masih ada hubungan darah dengan Kunti. Karno adalah anak gelapnya Dewi Kunti sebelum melahirkan satria Pandawa. Para satria Pandawa akan manut apa yang diperintahkan oleh ibunya. Dalam hal ini Duryudono cerdik melihat celah memanfaatkan Karno untuk memboyong Dewi Kunti dan Pandawa.
Namun, niat jahat Duryudono tercium oleh Prabu Kresna dan Semar. Dewi Kunti dan Pandawa sengaja disandera untuk dilenyapkan secara politik. Sehingga kekuatan Pandawa dapat dikontrol oleh Kurawa. Pada akhirnya Pandawa pasrah dan tidak akan menuntut kembali kerajaan Hastina. Padahal Pandawa secara hukum dan silsilah kerajaan paling berhak atas tahta Hastina setelah peninggalan orang tuanya Prabu Pandu Dewanata.
Baca juga : Membangun Kembali Amarta
Untuk memuluskan rencana busuknya, Prabu Duryudono minta bantuan Bethara Kala dan Bethari Durga. Keberadaan Pandawa di Hastina ibarat ikan sudah masuk dalam perangkap. Bethara Kala dengan mudah membunuh satria Pandawa. Melihat gelagat yang tidak baik tersebut, Prabu Kresna berusaha merebut kembali Pandawa dan Dewi Kunti sebelum menjadi santapan Bethara Kala.
Kresna bersama anak-anak Pandawa bersatu padu untuk membawa pulang kembali Pandawa dan Dewi Kunti. Gatotkaca diberi tugas menyerang pasukan Kurawa. Sedangkan Abimanyu diberi tugas menjaga keamanan Amarta selama ditinggal Pandawa. Kresna dan Semar sebagai pamong Pandawa saling berbagi tugas. Semar menghadang kekuatan Bethari Durga dan Bethara Kala jangan sampai masuk ke wilayah Hastina. Sedangkan Kresna yang akan merebut Pandawa dari cengkraman Kurawa.
Baca juga : Konspirasi Virus Kala Marica
“Tugas Prabu Kresna mirip seorang manager perusahaan, Mo. Mampu membagi tugas dengan baik dalam menghadapi sebuah krisis,” celetuk Petruk membuyarkan lamunan Romo Semar. “Betul Tole. Manager yang baik tidak harus turun tangan sendiri. Tapi selalu hadir dalam mendelegasikan tugas-tugasnya kepada anak buah. Itulah fungsi seorang pamong dan pimpinan sejati. Selain itu pelajaran lain dari krisis Covid -19 adalah munculnya solidaritas kemanusiaan antarsesama. Dan yang lebih menggembirakan lagi kesadaran untuk saling mambantu masih tumbuh subur di tengah masyarakat kita.” Oye
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.