Dark/Light Mode

Kidung Wirang Rong

Senin, 11 Mei 2020 02:32 WIB
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi bukan saja menggerus pertumbuhan ekonomi. Tapi sudah mulai merusak tatanan politik dan sosial. Komentar saling menyalahkan hampir menghiasi media setiap hari. Pemerintah dituduh lamban dalam menangani corona. Sebaliknya ketidakdisiplinan rakyat sebagai triger penyebaran virus. Di sisi birokrasi, antara menteri dan gubernur saling serang urusan penyaluran bantuan sosial atau bansos. Sesama bupati saling pamer besarnya sumbangan yang sudah diberikan ke rakyatnya. Mereka lupa bahwa sejatinya bansos tersebut adalah tabungan milik rakyat yang dikumpulkan melalui pajak negara. 

Perilaku saling ejek dan saling menyalahkan bukan saja terjadi di Indonesia. Swedia dikucilkan negara tetangga yang tergabung dalam Uni Eropa. Pasalnya Swedia menerapkan setengah lockdown mirip PSBB dalam pencegahan virus di negaranya. Strategi pemerintahan Swedia ini justru didukung oleh Anders Tegnell seorang ahli epidemiologi. Anders mengatakan bahwa rakyat Swedia akan kebal terhadap Covid-19 jika tanpa lockdown. Dan dia menyarankan agar masyarakat mulai hidup berdamai dengan corona.

Baca juga : Membangun Kembali Amarta

“Strategi Swedia mirip kita dalam pencegahan virus corona, Mo?” celetuk Petruk cengengesan. Romo Semar memilih diam tidak mau komentar. Semar sedang prihatin dengan maraknya perilaku saling menyalahkan akhir-akhir ini. Perilaku ini menunjukkan bangsa ini sedang sakit. Banyak orang mengalami degradasi moral seperti digambarkan dalam Kidung Wirang Rong. Wirang artinya rasa malu dan Rong maknanya liang kubur. Perasaan malu yang akan dibawa sampai mati. Ironisnya saat ini banyak orang sudah tidak memiliki rasa malu untuk menyalahkan orang lain.

Kocap kacarito. Dalam keadaan genting menjelang perang Baratayuda. Kresna memilih bertapa tidur dan mengubah dirinya menjadi raksasa sebesar gunung di taman Balekambang. Menurut wangsit dewata, pihak yang dapat membangunkan Kresna akan unggul dalam perang Baratayuda. Prabu Duryudono sebagai lurahnya Kurawa tidak tinggal diam. Dia berangkat ke Balekambang untuk membangunkan Kresna. Duryudono diantar oleh beberapa anak buahnya termasuk Patih Sengkuni dan Pandito Durno. 

Baca juga : Konspirasi Virus Kala Marica

Membangunkan Kresna sedang bertapa tidur tidak mudah. Duryudono dengan senjata gada memukul bagian kaki dan betis. Hantaman gada Duryudono tidak dirasakan Kresna. Duryudono justru terpelanting oleh kekuatan gaib yang timbul dari tubuh Kresna. Begitu pula Pandito Durno mencoba membangunkan dengan cara mencekik leher Prabu Kresna. Pandito Durna jatuh tersungkur tidak kuasa menahan rasa sakit. Begitu pula patih Sengkuni yang kurang ajar. Sengkuni membangunkan Kresna dengan cara tidak sopan, maaf, dengan memasukan keris ke dubur Kresna. Kurawa gagal wigar tidak berhasil membangunkan Kresna. Harjuna dari pihak Pandawa diutus untuk membangunkan Kresna. Harjuna dengan kesaktiannya dapat mengikuti Kresna yang sedang bertapa tidur dan berhasil membawanya pulang ke Wiratha. 

Apa yang dilakukan Duryudono dalam membangunkan Kresna adalah gambaran kelak dalam perang Baratayuda. Duryudono akan mengalami kekalahan dan tewas kakinya dihantam gada milik Bima. Seperti halnya Durna mati dicekik lehernya oleh Drestajumpena. Patih Sengkuni mengalami hal yang sama. Sengkuni tewas karena duburnya ditusuk oleh kuku Pancanaka  

Baca juga : Kearifan Meruwat Pagebluk

“Itu namanya ngunduh wohing pakerti. Setiap perbuatan akan memetik karmanya,” sela Petruk membuyarkan lamunan Romo Semar. “Betul tole. Sama halnya dengan dampak virus Corona akan membuka borok-borok perilaku saling menyalahkan. Perbuatan menyalahkan orang lain sama dengan dengan mempermalukan dirinya sendiri. Kidung Wirang Rong merupakan kritikan halus dikemas dalam tembang macapat. Pupuh Wirang Rong mengingatkan kita semua untuk bertindak arif tidak mudah menyalahkan orang lain.”

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.