Dark/Light Mode

Corona dan Green Environment

Senin, 30 Maret 2020 04:43 WIB
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Ganasnya pagebluk virus corona belum ada tanda-tanda akan berakhir. Bahkan di Amerika Serikat sebagai negara Super Power, korban Covid-19 sudah mencapai seratus ribu lebih. Yang terakhir India, terjadi kerusuhan di mana-mana akibat diberlakukannya Lockdown. Setiap musibah pasti ada hikmahnya. Iimbauan untuk tinggal di rumah dan Lockdown sebagian wilayah selain memutus rantai penyebaran Virus Covid-19. Ternyata   dapat menurunkan emisi gas CO2. Polusi udara akibat pembakaran energi fosil dalam satu bulan terakhir ini berkurang drastis. Walau sifatnya hanya sementara, tetapi pembelajaran masyarakat untuk mengurangi emisi karbon dan peduli lingkungan bersih sudah mulai kelihatan hasilnya. 

“Perilaku belanja juga berubah dari belanja warung ke belanja online, Mo,” celetuk Petruk. “Kita tidak perlu lagi belanja di warung perempatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tinggal telepon barang diantar,” papar Petruk. Romo Semar hanya bisa geleng-geleng kepala menyikapi perubahan perilaku masyarakat yang begitu cepat. Semar jadi teringat wejangannya ke para satria Pandawa saat mendapat musibah Bale Sigala-Gala.  

Baca juga : Bentengi Virus dengan Budaya

Kocap kacarito. Dari awal, agenda utama diadakannya acara Bale Sigala-Gala adalah untuk melenyapkan keberadaan para Pandawa. Duryudono dan Sengkuni tidak rela kerajaan Hastina harus dibagi atau dikembalikan kepada Pandawa. Sedangkan tuntutan untuk segera mengembalikan tampuk kekuasaan Hastina terus disuarakan oleh para pinisepuh kerajaan termasuk Resi Bisma. Adipati Drestarastra sebagai caretaker kekuasaan setelah Prabu Pandu wafat tidak dapat berbuat banyak. Selain ada conflict of interest antara anak-anaknya Kurawa dengan Pandawa. Sebagai orang tua dari para Kurawa, Drestarastra tidak legowo untuk menyerahkan Hastina kepada Pandawa. 

Sengkuni dan Duryudono merancang acara penyerahan kekuasaan Hastina kepada Pandawa diadakan di tempat peristirahatan Bale Sigala-Gala. Acara yang dikemas pesta andrawina berlangsung sampai larut malam. Panggung hiburan dan tempat penginapan para Pandawa dibuat dari kayu yang mudah terbakar. Setelah acara selesai bangunan tempat para Pandawa istirahat akan dibakar. Rupanya niat jahat Sengkuni dan Duryudono untuk membunuh para Pandawa tercium oleh Yamawidura. Operasi penyelamatan Pandawa dengan sandi “Garangan Putih” disiapkan. Yamawidura yang tidak lain paman Pandawa membuat terowongan di sekitar penginapan. Maka begitu api berkobar Bima dengan petunjuk Yamawidura dapat meloloskan diri bersama saudara-saudaranya dan Ibu Kunti.

Baca juga : Pagebluk dan Lahirnya Semar

Para Pandawa lolos melalui gua yang dibuat Yamawidura. Atas arahan Dewa Antaboga, Pandawa dibawa ke khayangan Sapta Pertala dasar bumi. Pandawa diperkenankan tinggal untuk beberapa waktu di Sapta Pertala. Selama di Khayangan Sapta Pertala, Bima berjumpa dengan anak Dewa Antaboga yaitu Dewi Nagagini. Bima jatuh hati dengan Nagagini. Cinta Bima tidak bertepuk sebelah tangan, Nagagini pun naksir berat dengan ketampanan Bima. Perkawinan Bima dengan Dewi Nagagini melahirkan Antareja yang sakti Mandraguna. Kekuatan Pandawa bertambah kuat dengan hadirnya Antareja.   

“Hikmah dari peristiwa Bale Sigala-Gala apa, Mo? Apakah ada hubungannya dengan virus corona?” celetuk Petruk. “Setiap peristiwa pasti ada hikmahnya, Tole. Ibaratnya jatuhnya sehelai daun dari tangkai pohon pun ada maksudnya,” jawab Romo Semar pendek. Di balik cobaan pembunuhan, Pandawa malah mendapatkan kekuatan dari Sapta Pertala. Sama halnya dengan pagebluk Covid -19. Konon negara-negara besar susah diatur untuk mengurangi emisi karbon. Merasa dirinya paling kuat dan paling berkuasa. Tapi dengan adanya pagebluk Corona mereka tanpa sadar mengurangi emisi karbon negaranya masing-masing. Bahkan mereka yang sebelumnya saling bertentangan, sekarang mereka saling bahu membahu untuk menghadapi serangan virus corona. Oye

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.