Dark/Light Mode

Konspirasi Virus Kala Marica

Senin, 20 April 2020 02:21 WIB
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Setiap goro-goro atau pagebluk akan lahir sebuah teori konspirasi baru. Benar tidaknya sebuah konspirasi tergantung dari mana kita melihat dan meyakininya. Jauh sebelum muncul virus corona, telah terjadi perang dagang antara Amerika dan Tiongkok. Dilanjutkan dengan persaingan teknologi Huawei dan 5G. Sebuah riset yang dilakukan Pew Research Center sebulan yang lalu menyebutkan bahwa sebanyak 29 persen orang Amerika percaya virus corona dibuat di laboratorium. Sementara, 25 persen responden menyatakan tidak percaya kalau corona dibuat oleh manusia. 

Saya pernah belajar statistik dan teori konspirasi saat magang di Rand Corporation, sebuah perusahaan tink tank Amerika, pada awal tahun 90 an. Konspirasi akan tumbuh subur saat terjadi disinformasi di masyarakat. Maraknya berita bohong atau hoaks akhir-akihir ini menyebabkan masyarakat lebih percaya terhadap informasi yang dikirim oleh teman atau saudara dibandingkan informasi resmi. Informasi resmi pemerintah kalah pamor dengan berita hoaks yang beredar di sosial media. Selama lockdown, banyak orang menghabiskan waktunya berjam-jam mencari informasi di media sosial. Banyaknya informasi yang tidak jelas asal-usulnya bisa dijadikan pintu masuk propaganda teori konspirasi. 

Baca juga : Kearifan Meruwat Pagebluk

“Wah, jangan-jangan munculnya Virus Corona akibat sebuah konspirasi global tingkat tinggi Mo?” tanya Petruk Penasaran. Romo Semar tidak mau menanggapi pertanyaan nyleneh Petruk. Pikiran Semar flash back ke zaman persaingan kekuatan antara Prabu Rahwana dengan Prabu Rama Wijaya sebelum terjadi perang brubuh Alengka. 

Kocap kacarito, Prabu Rahwana berhasil mendapatkan ajian Panca Sonya dari Resi Subali. Panca artinya lima sedangkan sonya memiliki makna sebuah kekuatan maya. Siapa yang memiliki ajian Panca Sonya kebal terhadap senjata dan tidak bisa mati. Dengan memiliki Panca Sonya, Rahwana ingin menguasai dunia dan menjadi raja di raja. Rahwana tidak ingin ada kekuatan lain di dunia selain dirinya. Siapa pun yang memiliki kekuatan menyamai dirinya akan dilibas habis. Bahkan gurunya sendiri, yaitu Resi Subali, harus dibunuh untuk memuluskan tujuan jahat Rahwana. 

Baca juga : Penggalan Serat Kalatida

Kala Marica adalah staf khusus Rahwana dibidang teknologi dan bioweapon. Untuk langkah awal disuruh membuat virus disebar ke wilayah pertapaan Resi Subali yaitu di Gua Kiskenda. Pertapaan Goa Kiskenda kisruh dan kacau balau akibat wabah virus Kala Marica. Terjadi konflik sosial di mana-mana dan berita bohong pun marak menyebar dengan cepat. Resi Subali dan adiknya Sugriwa tak luput dari propaganda bohong yang dihembuskan Kala Marica. Resi Subali menjadi korban fitnah adu domba dari konspirasi Kala Marica dan Rahwana. Kasus perebutan Dewi Tara antara Subali dan Sugriwa diungkit kembali. Kemarahan Subali meledak begitu mendengar telah terjadi kekerasan dalam rumah tangga antara Sugriwa dan Dewi Tara. Padahal Subali sudah legowo menyerahkan istrinya Dewi Tara untuk dikawin adiknya Sugriwa. Terjadi perang tanding antara Subali dan Sugriwa akibat hasutan Kala Marica. 

Dari sisi kesaktian, Sugriwa belum apa-apanya dibanding kesaktian kakaknya Resi Subali. Sugriwa mencari bantuan untuk mengalahkan kakaknya. Tanpa sungkan, Sugriwa minta tolong ke Prabu Rama Wijaya. Prabu Rama menyetujui permintaan Sugriwa melawan Subali. Asalkan Sugriwa bersedia menjadi sekutunya. Alasan lain Rama bersedia membantu Sugriwa, karena Subali dianggap salah telah memberikan ajian Panca Sonya kepada Rahwana. Saat Subali dan Sugriwa bertarung kembali, Prabu Rama melepaskan panah sakti Goa Wijaya. Resi Subali tewas di tangan Prabu Rama. 

Baca juga : Corona dan Green Environment

“Jadi tujuan dari sebuah konspirasi menebar virus untuk apa Mo?” celetuk Petruk tetap ngeyel. Tujuannya sangat luas dan kompleks tole. Banyak kepentingan yang bermain. Setelah virus tersebar akan dilacak melalui ponsel mereka. Maka dibuatlah vaksin sebagai penawar virus. Selain sebagai penawar virus, vaksin akan digunakan sebagai alat kontrol pertumbuhan populasi dari sebuah negara. Tujuan lain dari teori konspirasi penyebaran virus yang tidak kalah serem yakni untuk melemahkan sistem politik. Dan yang lebih menakutkan lagi dari konspirasi virus adalah rusaknya tatanan ekonomi dan sosial. Oye

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.