Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Saatnya Kita Lebih Dekat Kepada Tuhan (1)

Senin, 22 Juni 2020 07:50 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Musibah yang berkelanjutan biasanya menimbulkan berbagai dampak berlapis.Virus Covid-19 belum tampak tanda-tanda akan segera berakhir, sementara seluruh cadangan energi sudah dikerahkan.

Dalam keadaan seperti ini, sudah saatnya kita lebih dekat kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa. Sedikit banyaknya pasti kita ikut dampaknya. Potensi diri belum bisa diaktualisasikan secara optimal, bahkan paling mengkhawatirnya, jangan sampai kita menjadi giliran yang terdampak langsung dengan virus Covid-19 ini.

Sudah saatnya kita mengevaluasi perjalanan hidup kita. Apakah sudah siap perbekalan akhirat seandainya kita kena giliran dijemput malaikat maut? Jika merasa masih memiliki bekal minim, sudah saatnya kita lebih dekat kepadaNya, tanpa menyianyiakan waktu.

Baca juga : Berterima Kasih Kepada Hawa dan Maryam (2)

Kini sudah saatnya kita meningkatkan maqam spiritual kita. Maqam ibarat sebuah tangga yang mempunyai beberapa anak tangga yang harus dilalui para pencari Tuhan (salik). Dari anak tangga pertama sampai puncak anak tangga memerlukan perjuangan dan upaya spiritual, mujahadah dan riyadlah.

Anak-anak tangga (maqamat) tidak sama pada setiap orang atau setiap tarekat. Namun secara umum maqammaqam tersebut antara lain: Taubat, shabr, qana’ah, wara’, syukr, tawakkal, ridha, ma’rifah, mahabbah.

Tiga maqam terakhir sering dianggap sebagai maqam puncak. Mujahadah dari akar kata jahada berarti berjuang dan bersungguh-sungguh.

Baca juga : Berterima Kasih Kepada Hawa dan Maryam (1)

Seakar kata dengan kata Jihad berarti berjuang secara fisik, ijtihad berjuang secara nalar, dan mujahadah berati berjuang dengan olah batin. Sedangkan riyadhah berasal dari kata radhyiya berarti senang, rela.

Seakar kata dengan kata ridhwan berarti kepuasan dan kesenangan. Mujahadah dan riyadlah adalah dua hal yang selalu merupakan bagian yang tak terpisahkan di dalam diri seorang sufi atau salik.

Mujahadah dan riyadhah bisa mengambil bentuk berupa penghindaran diri dari dosadosa kecil (muru’ah), melakukan amaliah-amaliah rutin seperti puasa Senin Kamis dan puasa-puasa sunnat lainnya, tidak meninggalkan shalat-shalat sunnat rawatib (qabliyah dan ba’diyah) dan shalat-shalat sunnat lainnya, mengamalkan zikir dan wirid secara rutin, dan memperbanyak amal-amal sosial dengan penuh keikhlasan, serta meninggalkan nafsu amarah dan cinta dunia berlebihan. *** 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.