Dark/Light Mode

Etika Politik Nabi Muhammad SAW (20)

Transparansi Pemimpin (2)

Selasa, 20 Oktober 2020 05:59 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Keesokan harinya, Abu Bakar bertemu Umar, lalu Umar bertanya: Abu Bakar hendak kemana? Abu Bakar menjawab: Aku hendak pergi ke pasar. umar lalu mengatakan kepadanya: telah datang kepadamu suatu hal yang menyibukkan kamu dari urusan pasar. Abu Bakar mengatakan: Maha Suci Allah. Aku telah disibukkan keluarga dan anak-anakku. Umar mengatakan: kalau begitu, nanti engkau diberi (gaji) agar tidak lagi sibuk kecuali dengan tugasmu sebagai khalifah.

Abu Bakar mengatakan: Aku takut jangan sampai aku tidak pantas memakan harta (gaji) ini sedikit pun. Abu Bakar diberi sekitar 8000 dirham untuk keperluan dua tahun. tidak lama kemudian, ketika Abu Bakar menjelang kematiannya, ia pun mengakatan: jika aku mati, aku mohon 8000 dirham dari hartaku engkau ambil kembali lalu masukkan ke baitul mal.

Baca juga : Transparansi Pemimpin (1)

Tidak lama kemudian ketika Umar Bin Khattab tahu, ia pun mengatakan: Allah merahmati Abu Bakar, sungguh ia telah merepotkan semua orang sepeninggalnya. (HR Baihaqi, Assunan Al kubra’, Jilid 6, halaman 353).

Dalam riwayat lain, Abu Bakar pernah berbicara di depan para sahabat Nabi. Beliau mengatakan: Sesungguhnya orang yang paling cerdas adalah orang yang bertakwa, sedangkan orang yang paling bodoh adalah orang yang berlaku curang. ketahuilah bahwa sesungguhnya kebenaran/kejujuran di sisiku adalah amanah, sedangkan kebohongan adalah khiyanat.

Baca juga : Kerendahan Hati Pemimpin (2)

Beliau mengatakan: jika suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran.Dalam kondisi masyarakat modern, khususnya dalam era kecanggihan itu, sesungguhnya para pemimpin sebaiknya lebih terbuka dan meninggalkan cara-cara spekulatif dan ketertutupan, sebab cepat atau lambat pasti akan terbuka.

Nabi selalu dikenang sampai sekarang karena sikap dan karakternya selalu bersifat terbuka kepada siapapun, termasuk kepada musuhnya. itulah sebabnya Nabi sangat disegani oleh kawan dan lawan.

Baca juga : Kerendahan Hati Pemimpin (1)

Hingga saat ini sejarawan selalu mengenang Nabi sebagai seorang yang lahir lebih cepat mendahului zamannya. Siapapun yang ingin dikenang sejarah sebaiknya menjunjung tinggi keterbukaan dan transparansi. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.