Dark/Light Mode

Etika Politik Nabi Muhammad SAW (19)

Kerendahan Hati Pemimpin (1)

Sabtu, 17 Oktober 2020 05:57 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Suatu ketika, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan bersama sahabatnya ke suatu daerah, tiba waktu menyiapkan makanan dan di sana ada seekor kambing siap untuk disembelih. Di antara sahabatnya mengatakan, biar saya yang menyembelih.

Sahabat lain mengatakan, biar saya yang mengkuliti. Sahabat yang ketiga mengatakan biar saya yang masak. Nabi tidak mau ketinggalan dengan mengatakan biar saya yang mengumpulkan kayu bakar.

Baca juga : Pemimpin Sebagai Pelindung Rakyat (3)

Lalu para sahabatnya mengatakan: Ya Rasulallah engkau tidak perlu bekerja. Nabi mengatakan, aku tahu kamu pasti mengatakan, tidak perlu bekerja, tapi aku tidak mau berbeda dengan kalian, sesungguhnya allah tidak suka melihat dari hambaNya yang berbeda dengan sahabatnya. (Ahmad al-Awamiri, Al Mursyid fi Al-Din al-Islami, Jilid 4, halaman 23).

Dalam kesempatan lain, Nabi belanja lalu Abu Hurairah ingin membawakan belanjaannya, tetapi Nabi justru menolak sambil mengatakan, yang punya barang lebih berhak membawa belanjaannya, kecuali seorang yang lemah, maka ia dapat dibantu.

Baca juga : Pemimpin Sebagai Pelindung Rakyat (2)

Riwayat di atas menunjukkan betapa rendah hatinya Nabi Muhammad SAW. Sesungguhnya seluruh pemimpin juga di dalam Islam dituntut untuk mencontoh Nabi dan sekaligus memberikan contoh kepada orang lain akan kerendahan hati seorang pemimpin.Tidaklah sepantasnya seorang pemimpin menempatkan diri terlalu tinggi di atas rakyat dan bawahannya, karena yang menentukan di mata Allah SWT adalah pengabdian tulus. apa yang dicontohkan Nabi sesungguhnya penting untuk ditiru.

Nabi sebagai Nabi dan rasul sekaligus sebagai Kepala Negara tetap tidak mau berjarak dengan kedudukan dan status rakyat atau umatnya. Biasanya, pemimpin atau pejabat di lingkungan kita dibuat protokol sedemikian rupa sehingga seolah banyak kasta di dalam sistem pemerintahan. Yang berpangkat tinggi dan jabatan atas mendapatkan dispensasi dan privasi berlebihan, sebaliknya rakyat atau staf biasa hanya mendapatkan apa yang pantas untuknya sebagai bawahan atau rakyat biasa.***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.