Dark/Light Mode

Etika Politik Nabi Muhammad SAW (54)

Antara Politik Islam Dan Islam Politik (1)

Sabtu, 16 Januari 2021 08:10 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Ia mengusulkan kata: Haadzaa maa qadha ‘alaihi Muhammad ibn ‘Abdullah (perjanjian ini ditetapkan oleh Muhammad putra Abdullah). Penyoretan basmalah dan penyoretan kata “Rasulullah” serta isi perjanjiannya tidak adil, membuat para sahabat tersinggung dan menolak perjanjian itu.

Baca juga : Mencegah Permufakatan Jahat (2)

Namun Rasulullah meminta para sahabat menyetujui naskah perjanjian itu. Konon, Rasulullah mengambil alih sendiri penulisan itu karena sahabat tidak ada yang tega mencoret kata “Rasulullah”, yang dianggapnya sebagai salah suatu prinsip dasar aqidah Islam.

Baca juga : Mencegah Permufakatan Jahat

Setelah keadaan tenang, Rasulullah menerangkan kepada para sahabatnya, mengapa perjanjian itu diterima. Pertama, pencoretan kata bismillahir rahmanirrahim dan kata Rasulullah memang masalah. Tapi lebih besar akibatnya bagi umat Islam jika perjanjian itu ditolak, karena posisi umat Islam masih minoritas.**

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.