Dark/Light Mode
Sebelumnya
Wajah-wajah baru yang santer dipublikasikan:
- Rapsel Ali, anggota DPR Fraksi Nasdem, menantu Wapres Ma’fuf Amin
- Bahlil Lahadia, kini Kepala BKPM (“Saya yakin beliau akan dilantik kembali,”, kata Ngabalin)
- Witjaksono, tokoh muda NU, Ketua Umum Serikat Nelayan NU
Baca juga : Reshuffle Kabinet Dan Kicauan Survei (2)
- Abdul Mu’ti, Sekum PP Muyammadiyah
- Zulkifli Hasan (Ketum PAN)
- Bima Arya (Politisi PAN, Wali Kota Bogor)
Jika berita tentang nama-nama menteri yang dicopot dan wajah baru benar, atau sebagian benar, kita dapat menarik beberapa kesimpulan:
Baca juga : Reshuffle Kabinet Dan Kicauan Survei (1)
Pertama, Presiden Jokowi hendak memasukkan sejumlah tokoh agama, khususnya dari NU dan Muhammadiyah dalam kabinetnya, jangan melulu orang partai dan profesional/relawan. Masuknya menantu K.H. Ma’ruf Amin mengindikasikan Jokowi hendak menepis berita-berita miring di luar bahwa Wapres selama ini hanya jadi penonton dalam pemerintahan.
Kedua, masuknya kader PAN – jika benar – mengindikasikan reshuffle juga bertujuan untuk memperkuat lagi posisi Presiden di DPR-RI. Untuk apa? Sebagai persiapan Pemilu 2024.
Ketiga, wacana jabatan presiden 3 periode bukan sekadar tiupan orang iseng. Kemarin pagi ada bincang-bincang di satu youtube tentang Pilpres 2024. Narsumnya M. Qodari, pengamat politik yang sering mengadakan polling. Ia mengenakan kaos bergambar Jokowi-Prabowo Subianto. Hebat kan?
Diam-diam pasangan Jokowi-Prabowo 2024 mungkin saja sudah disosialisasikan. Untuk itu, UUD 1945 harus diamandemen dulu, terutama Pasal 7 tentang masa jabatan Presiden. Tapi, Pasal 37 UUD 1945 mengamanatkan sidang MPR tentang amandemen konstitusi harus dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR.
Baca juga : NEGARA SEDANG BOKE MAU BANGUN IBU KOTA BARU
Putusan mengubah pasal-pasal UUD 1945 harus dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya 50% ditambah 1 anggota MPR.
Mungkinkah reshuffle kabinet Jokowi yang kedua kali ini, terutama, bertujuan untuk membuat ancang-ancang majunya kembali Jokowi dalam Pilpres 2024? Yang jelas, kaos bergambar Jokowi-Prabowo diam-diam sudah beredar dan Istana tidak bereaksi. Jangan lupa, dalam perpolitikan, tidak ada yang mustahil. Politics is the art of the possibility.
Keempat, kalau memang demikian, bagaimana hasil perombakan kabinet kali ini–lebih bagus atau lebih jelek– emang gue pikirin. (*)
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.