Dark/Light Mode

Trend Islam Di AS (13)

Dampak Kebijakan Jefferson Terhadap Islam Di AS

Kamis, 25 April 2019 11:24 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Agak kebalikan dengan kebijakan Presiden Donal Trump, di awal kebijakannya setelah menjadi Presiden AS memberikan citra negatif terhadap Islam. Ia menganggap Islam sebagai agama yang tidak compatible dengan demokrasi dan peradaban Barat (Islam is incompatible with democracy and “Western Civilization”).

 Kebijakan awal Donal Trump, seperti yang sering terlontar di dalam statmennya, sering memojokkan Islam dan membuat kelompok minoritas muslim AS sedih dan sekaligus cemas. Tidak heran jika pada masa awal pemerintahan Donold Trump banyak imigran muslim dari beberapa negara meninggalkan AS kembali ke negeri asalnya atau mencari negara lain yang lebih nyaman. 

Seiring dengan berjalannya waktu, Presiden Donald Trump rupanya memiliki kesadaran baru bahwa Islam tidak sepenuhnya apa yang selama ini dipersepsikannya. Ia mulai secara proporsional memberikan apresiasi terhadap komunitas Islam di AS. Bahkan dalam bulan Ramadhan lalu, ia mengundang sejumlah tokoh muslim buka bersama yang diistilahkan dengan ”Ramadan Celebrations”. Dari acara itu Trump memahami keluhuran komunitas muslim AS. 

Baca juga : Dampak Kebijakan Jefferson Terhadap Islam Di AS

Sejak itu kebijakannya terhadap dunia Islam, khusus¬nya komunitas muslim AS berubah. Ia semakin ramah dengan kemunitas minoritas ini. Bahkan di antara pembantunya terdapat beberapa orang yang beragama Islam. 

Presiden Thomas Jefferson, sejak awal tidak pernah apriori terhadap Islam dan komunitas muslim di AS. Bahkan sejumlah kebijakannya justru terinspirasi oleh Al-Qur’an yang dimilikinya semenjak ia menjadi mahasiswa. Hanya beberapa bulan setelah ia mengonsep ”The Declaration if Indepence AS, ia kembali ke Virginia dan di sana ia membuat konsep kebijakan tentang hubungan antar umat beragama.

Ia terinspirasi pemikiran John Locke, seorang pemikir Eropa yang juga pernah dekat dengan pemikir-pemikir muslim pada masanya. Ia menulis sebuah chapter tentang Letter on Toleration, yang menginspirasi Thomas Jefferson dalam merumuskan konsep regulasi tentang agama di AS.

Baca juga : Benarkah Jefferson Seorang Muslim?

Jefferson menulis bukan karena ia seorang penyembah berhala, seorang muslim atau Yahudi lantas ia akan dihilangkan hak-hak civil dan kesejahteraannya (neither Pagan nor Mahometan (Muslim) nor Jew ought to be excluded from the civil rights of the commonwealth because of his religion”). Pernyataan Jefferson saat itu san¬gat menyentuh perasaan orang-orang Islam di AS. Bisa dibayangkan di negeri asalnya ia menderita dan menjadi budak tiba-tiba mendapatkan pengakuan luar biasa dari seorang pendiri AS. 

Pengakuan akan hak asasi manusia, tanpa membedakan entnik dan agama sebagaimana tercermin dari rumusan kebijakan Presiden Thomas Jefferson, membuat sebagian orang menilai bahwa Jefferson memiliki hubungan khusus dengan Islam. Ia sangat akrab dengan sejumlah duta besar dari negara-negara muslim. Ia juga menghargai tatakrama dan ketentuan-ketentuan standar seorang muslim, misalnya tidak makan babi, tidak minum alkohol.

Sampai acara dinner diundur agak malam karena tidak ingin sahabat-sahabat muslim yang diundangnya menonton saat orang lain makan, karena mereka masih belum bisa makan karena belum tiba waktu magrib. Dinner diundur sampai setelah tanda magrib atau waktu buka puasa sudah tiba. Jefferson terlalu dini memperlakukan minoritas Islam sebagai manusia yang memiliki hak-hak khusus.

Tidak heran jika para diplomat AS di mana pun selalu memperhatikan kekhususan praktik keagamaan umat beragama. Mungkin itulah sebabnya, AS yang selalu mengedepankan pengakuan dan penghargaan hak asasi manusia, sehingga tidak ada satu negara manapun yang membenci secara total kebijakan AS. Di mana ada kelemahan di situ juga selalu ada kelebihan. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.