Dark/Light Mode

Trend Islam Di AS (12)

Dampak Kebijakan Jefferson Terhadap Islam Di AS

Rabu, 24 April 2019 06:51 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Agak kebalikan dengan kebijakan Presiden Donal Trump, di awal kebijakannya setelah menjadi Presiden AS memberikan citra negatif terhadap Islam.

Ia menganggap Islam sebagai agama yang tidak compatible dengan demokrasi dan peradaban Barat (“Islam is incompatible with democracy and “Western civilization” ).

Kebijakan awal Donal Trump, seperti yang sering terlontar di dalam statmennya, sering memojokkan Is￾lam dan membuat kelompok minoritas muslim AS sedih dan sekaligus cemas.

Baca juga : Benarkah Jefferson Seorang Muslim?

Tidak heran jika pada masa awal pemerintahan Donold Trump banyak imigran muslim dari beberapa negara meninggalkan AS kembali ke negeri asalnya atau mencari negara lain yang lebih nyaman.

Seiring dengan berjalannya waktu, Presiden Donald Trump rupanya memiliki kesadaran baru bahwa Islam tidak sepenuhnya apa yang selama ini dipersepsikannya.

Ia mulai secara proporsional memberikan apresiasi terhadap komunitas Islam di AS. Bahkan dalam bulan Ramadhan lalu, ia mengundang sejumlah tokoh muslim buka bersama yang diistilahkan dengan ”Ramadan Celebrations”.

Baca juga : Pengaruh Islam Dalam Piagam Deklarasi AS

Dari acara itu Trump memahami keluhuran komunitas muslim AS. Sejak itu kebijakannya terhadap dunia Islam, khususnya komunitas muslim AS berubah.

Ia semakin ramah dengan kemunitas minoritas ini. Bahkan di antara pembantunya terdapat beberapa orang yang beragama Islam. Presiden Thomas Jefferson, sejak awal tidak pernah apriori terhadap Islam dan komunitas muslim di AS.

Bahkan sejumlah kebijakannya justru terinspirasi oleh Al-Qur’an yang dimilikinya semenjak ia menjadi mahasiswa. Hanya beberapa bulan setelah ia mengonsep ”The Declaration if Indepence AS, ia kembali ke Virginia dan di sana ia membuat konsep kebijakan tentang hubungan antar umat beragama.

Baca juga : E-Pluribus Unum

Ia terinspirasi pemikiran John Locke, seorang pemikir Eropa yang juga pernah dekat dengan pemikir-pemikir muslim pada masanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.