Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Islam dan Sexual Education (15)

Politisasi Tubuh Perempuan (3)

Kamis, 1 Juli 2021 06:00 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Tidak heran jika tra­disi harem -yang se­sungguhnya adalah tradisi di lingkungan kerajaan Romawi dan Persia- diintrodusir kem­bali oleh para penguasa Islam pasca Khulafaur Rasyidun. Bahkan, menurut Peirce dalam disertasinya, prilaku seksual para raja dan pen­garuh harem-harem senantiasa menjadi isu politik yang sangat menarik. (Leslie P.Peirce, The Imperial Harem, New York, Oxford: Oxford University Press, 1993).

Baca juga : Politisasi Tubuh Perempuan (2)

Kedudukan perempuan dalam lin­tasan sejarah kultural kawasan Timur Tengah, berada di bawah subordinasi laki-laki. Tanggung jawab, resiko, dan beban dalam proses reproduksi, se­bagian besar berada di pundak perem­puan. Elemen-elemen seksual, seperti kenikmatan seksual (sexual enjoyment) seakan-akan hanya dapat dirasakan oleh masyarakat kelas atas.

Baca juga : Politisasi Tubuh Perempuan (1)

Dalam novel "Seribu Satu Malam (Alf Lail wa Lail), diceritakan perempuan bangsawan dapat menikmati kepuasan seksual dari kehebatan otot tegar budak laki-laki negroid. Apalagi kaum laki-lakinya, mereka dapat menikmati gadis-gadis per­awan setiap malam, dengan berlindung di bawah institusi harem yang seolah-olah ditolerir oleh agama dan negara. (Geoffrey Parrinder, Sex in the World's Religions, Ontario: General Publishing Co. Ltd., 1980). Padahal, sesungguhnya itu tradisi jahiliyah, bukan tradisi Islam, dan tradisi ini pulalah yang menjadi penyebab jatuhnya kerajaan-kerajaan Arab muslim di kawasan Timur Tengah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.