Dark/Light Mode

Islam dan Sexual Education (15)

Politisasi Tubuh Perempuan (2)

Rabu, 30 Juni 2021 06:00 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Mitos-mitos yang membalut tubuh perempuan men­jadi salah satu pe­nyebab langgeng­nya politik patri­arki, bahkan tradisi androsentris, yang menjadikan laki-laki sebagai pusat penilaian sosial-budaya, termasuk politik, di sejumlah negara. Sejarah politik di wilayah Skandinavia sangat jelas pengaruh ini. Sekian lama pemilihan umum untuk memilih kepala negara hanya diikuti oleh kaum laki-laki.

Baca juga : Politisasi Tubuh Perempuan (1)

Jauh setelah revolusi Perancis, baru kaum perempuan di sana bisa diikut serta­kan dalam pemilihan umum. Menurut Ivonne Hadad, Professor Emeritus dari Harvard University, hal itu ter­jadi karena kaum perempuan terbe­bani beban sejarah dosa warisan dan mitos-mitos yang memberikan stigma negatif terhadap perempuan.

Baca juga : Perempuan Sebagai Penggoda: Kodrat atau Persepsi? (3)

Pandangan teologis Yahudi-Kristen dan Islam tentang seksualitas mempu­nyai banyak persamaan. Tidak heran ji­ka pengalaman Yahudi-Kristen banyak diintrodusir di dalam komunitas Islam. Transformasi kognitif tradisi Yahudi- Kristen ke dalam tradisi Islam terjadi melalui dua jalur.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.