Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Mitos-mitos yang membalut tubuh perempuan menjadi salah satu penyebab langgengnya politik patriarki, bahkan tradisi androsentris, yang menjadikan laki-laki sebagai pusat penilaian sosial-budaya, termasuk politik, di sejumlah negara. Sejarah politik di wilayah Skandinavia sangat jelas pengaruh ini. Sekian lama pemilihan umum untuk memilih kepala negara hanya diikuti oleh kaum laki-laki.
Baca juga : Politisasi Tubuh Perempuan (1)
Jauh setelah revolusi Perancis, baru kaum perempuan di sana bisa diikut sertakan dalam pemilihan umum. Menurut Ivonne Hadad, Professor Emeritus dari Harvard University, hal itu terjadi karena kaum perempuan terbebani beban sejarah dosa warisan dan mitos-mitos yang memberikan stigma negatif terhadap perempuan.
Baca juga : Perempuan Sebagai Penggoda: Kodrat atau Persepsi? (3)
Pandangan teologis Yahudi-Kristen dan Islam tentang seksualitas mempunyai banyak persamaan. Tidak heran jika pengalaman Yahudi-Kristen banyak diintrodusir di dalam komunitas Islam. Transformasi kognitif tradisi Yahudi- Kristen ke dalam tradisi Islam terjadi melalui dua jalur.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.