Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Solidaritas Rakyat Amarta

Senin, 12 Juli 2021 06:00 WIB
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Inggris memperbolehkan rakyatnya tidak memakai masker mulai tanggal 19 Juli mendatang. Pencabutan larangan memakai masker didasari oleh rasa optimisme tinggi atas keberhasilan program vaksinasi. Walaupun sebagian rakyat Inggris menyayangkan keputusan tersebut. Pemerintah tetap pada pendiriannya menyerahkan sepenuhnya kepada individu mengenai risiko tanpa masker di tempat umum. Keputusan ini diharapkan mampu membangun solidaritas dan rasa tanggung jawab untuk melindungi diri menghadapi pandemi.

“Kita belum waktunya lepas masker, Mo. Tapi kita tetap semangat dan optimistis menghadapi badai pandemi ini,” celetuk Petruk sedikit waswas. Romo Semar tidak tertarik untuk ikut nimbrung urusan Covid negara lain. Semar sebatas pendukung setia tim kesebelasan Inggris yang berhasil masuk ke babak final piala Euro 2021. Seperti biasa kopi pahit dan pisang rebus selalu setia menemani sarapan pagi Romo Semar. Kepulan asap rokok klobot membawa pikiran Semar ke zaman peralihan Ramayana dan Mahabarata.

Baca juga : Ruwatan Pagebluk Sudamala

Kocap kacarito, Kerajaan Pancawati pernah dilanda pagebluk di penghujung pemerintahan Prabu Rama Wijaya. Pagebluk berupa wabah penyakit menyerang tanpa pandang bulu rakyat Pancawati. Rakyat Pancawati yang terdiri dari manusia dan wanara semua terkena penyakit tanpa terkecuali. Konon jasa para pasukan wanara atau kera ikut berperang membantu Prabu Rama melawan Prabu Rahwana merebut kembali Dewi Shinta. Setelah selesai berperang para Wanara dipersilahkan tinggal dan menetap di Pancawati.

Keadaan rakyat Pancawati sangat memprihatinkan karena penyakit yang dideritanya belum ada obat penawarnya. Ibaratnya pagi terkena penyakit sore meninggal dunia. Begitu pula para wanara yang bergelantungan di pohon-pohon mengalami nasib yang sama. Nyawa manusia tidak ada harganya lagi. Prabu Rama sedih dan tidak bisa berbuat banyak atas derita yang menerpa negerinya tersebut.

Baca juga : Melawan Virus Rajamala

Prabu Rama memanggil adiknya Lesmana dan Patih Sugriwa untuk mencari jalan keluar mengatasi pandemi. Semua kekuatan dan ahli nujum kerajaan dikerahkan namun belum dapat mengatasi keadaan. Bahkan cenderung memburuk situasinya. Melihat gelagat yang kurang menguntungkan, Prabu Rama berniat minta bantuan ke Amarta.

Prabu Rama mengutus Kapi Jaya Anggada mengirimkan sepucuk surat ke Prabu Puntadewa raja Amarta. Isi surat menyebutkan minta bantuan untuk mengusir pagebluk dan obat-obatan. Tanpa buang waktu Kapi Jaya Anggada melesat terbang menuju Amarta untuk menghadap Prabu Puntadewa. Anggada anak Subali tidak memerlukan waktu lama untuk dapat bertatap muka dengan Puntadewa.

Baca juga : Durna Dan Falsafah Ember

Prabu Puntadewa prihatin dan sedih mendengar kabar Prabu Rama Wijaya. Sebagai sahabat lama, Puntadewa mengutus Prabu Kresna dan Arjuna untuk membantu meringankan penderitaan kawula Pancawati. Kresna dan Arjuna adalah titising Dewa Wisnu selain memiliki kesaktian tinggi, keduanya memiliki ketajaman berpikir. Tanpa membuang waktu Kresna melepaskan pusaka Kembang Wijaya Kusuma ke angkasa Pancawati. Dalam waktu singkat pagebluk sirna dari Pancawati. Begitu pula Arjuna dengan panah pasopati dapat memulihkan keadaan Pancawati.

“Kembang Wijaya Kusuma sangat ampuh mengusir pandemi, Mo,” celetuk Petruk membuyarkan lamunan Romo Semar. “Betul, Tole. Kembang Wijaya Kusuma hanyalah perlambang. Kita juga memiliki pusaka ampuh untuk mengusir pandemi. Yaitu membangun kembali spirit gotong royong dan percaya diri. Selain itu ketajaman berpikir dan fokus menolong rakyat tanpa pamrih dapat mempercepat pemulihan keadaan seperti di negara-negara lain. Oye

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.