Dark/Light Mode

Peran Politik Santri Dalam Lintasan Sejarah (4)

Peran Politik Santri Pasca Kemerdekaan (Orde Baru) (1)

Senin, 9 Agustus 2021 06:00 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Ternyata, optimisme itu buyar ketika ABRI menyatakan PKI dan Masyumi sebagai partai terlarang karena dianggap menyeleweng dari Pancasila dan UUD 1945. Setelah Masyumi dinyatakan sebagai partai terlarang, kedudukan dan peranan politik Islam berada di posisi pinggiran.

Baca juga : Peran Politik Santri Pra Kemerdekaan (2)

Walaupun secara politis peranan umat Islam bersifat marjinal, sampai saat ini mereka adalah kelompok strategis yang banyak dipertimbangkan, seperti terlihat pada setiap Pemilu, isu-isu yang menonjol yang menjadi tema kampanye selalu berkisar tentang Islam.

Baca juga : Peran Politik Santri Pra Kemerdekaan (1)

Sebagai gantinya, Partai Muslimin Indonesia (Parmusi) didirikan, (pada 29 Februari 1968 di bawah pimpinan Jarnawi Hadikusumo dan Lukman Harun, dua aktivis Muhammadiyah), tetapi dengan kontrol cukup ketat oleh Pemerintah. Bahkan, gerak politik para bekas pemimpin Masyumi sangat dibatasi, walau tidak sampai sama sekali dilarang. [BERSAMBUNG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.