Dark/Light Mode

Peran Politik Santri Dalam Lintasan Sejarah (9)

Menghitung Santri Kelas Menengah (2)

Senin, 30 Agustus 2021 06:20 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Di zaman Pak Munawir Syazali sebagai Menteri Agama, ia menggelontorkan dana yang besar untuk menyekolahkan anak-anak santri ke Eropa dan Amerika Serikat, Kanada, dan tentu saja Timur Tengah.

Hasilnya luar biasa. Dengan kemampuan vocab yang dimiliki para santri yang diperolehnya dari Perguruan Tinggi kelas dunia di Barat, menjadikan mereka bisa mengakses mesin-mesin birokrasi strategis seperti Bappenas, Kementerian Keuangan, dan Kementerian PU, dan dunia IT lainnya.

Baca juga : Menghitung Kelas Menengah Santri (1)

Efeknya lebih lanjut, santri tidak lagi identik dengan kaum sarungan, yang hanya bisa baca doa dan Berzanji (syair-syair pujian kepada Nabi Muhammad saw). Kini Kementerian Agama membuka program khusus yang disebut Madrasah Insan Cendekia, yang sesungguhnya pertama kali dirintis oleh Pak Habibie.

Kini hasilnya lebih dahsyat. Selain hafal Alquran, juga mampu menyandang predikat alumni terbaik di universitas terkemuka di Indonesia dan di luar negeri.

Baca juga : Peran Santri Kontemporer (3)

Keunggulan lain para santri ialah ketangguhan nasionalisme, karakter tawadhu’ (rendah hati), dan cinta terhadap perdamaian. Harga politik para santri saat ini jauh lebih mahal dari pada periode-periode sebelumnya. (*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.