Dark/Light Mode
- Bukan Cuma 4, Ini 6 Pembantu Patrick Kluivert Poles Timnas
- Baru Dipanggil Masuk Timnas, Neymar Malah Cedera
- Alhamdulillah, Joey, Dean Dan Emil Audero Resmi Bisa Bela Timnas Indonesia
- Telkom Akses Bantu Rumah Ibadah & Panti Asuhan di Berbagai Daerah
- Liga Europa: Man United, Spurs Dan Lazio Lolos Perempat Final

Dalang Wayang Politik
RM.id Rakyat Merdeka - Setidaknya ada dua faktor penyebab kegagalan KTT COP26 di Glasgow, pekan silam. Pertama, tidak adanya kesetaraan antara kekuasaan dan kekayaan di antara negara peserta. Kedua, adanya kepentingan pribadi atau kelompok terhadap isu-isu lingkungan. Munculnya kepentingan pribadi bukan saja menyulitkan roadmap target penurunan emisi karbon, tetapi menyulut pesimisme dan keputusasaan peserta konferensi.
Selain itu, tidak dilibatkannya aktivis muda dalam KTT COP26 memicu kemarahan generasi milenial yang nantinya bakal menanggung beban atau liability akibat kerusakan lingkungan. Padahal, pembangunan berkelanjutan atau sustain development. Dikatakan sustain jika dalam membangun tidak menimbulkan beban kepada anak cucu kita.
Baca juga : Keserakahan Prabu Permeo
“Isu lingkungan jangan dipolitisir, Mo," celetuk Petruk, serius. Romo Semar tidak tertarik untuk menanggapi komentar Petruk. Romo Semar sedang galau melihat tingkah polah para pemimpin panggung. Padahal pemilihan calon presiden dan wakil presiden masih tiga tahun lagi. Seperti gege mongso perilaku mereka. Segala cara ditempuh untuk meningkatkan popularitas di media sosial. Para pemimpin panggung tidak sungkan turun ke bawah seolah nawur kawulo menyamar sebagai rakyat jelata. Ada yang nawur kawulo menjadi petani. Ada calon pemimpin sedang makan mie di pinggir jalan.
Seperti biasa, kopi pahit dan jadah bakar selalu setia menemani sarapan pagi Romo Semar. Hujan rintik yang mengguyur pekarangan padepokan Klampis Ireng menambah selera makan Romo Semar. Kepulan asap rokok klobot tingwe membawanya ke zaman Mahabarata. Di mana ingatan Semar tertuju kepada satria Pandawa membabat hutan atau Wanamarta.
Baca juga : Kutukan Aji Pancasona
Kocap kacarito, Adipati Drestarastra menganugerahi hutan Wanamarta kepada satria Pandawa untuk dibangun sebuah kerajaan. Pasca peristiwa kebakaran di Bale Gala-Gala Satria Pandawa dikira sudah tewas terbakar. Ternyata Pandawa masih hidup dan kembali ke Hastina. Padahal kerajaan Hastina sudah diberikan kepada para Kurawa. Untuk mencegah perebutan kerajaan, maka konsesi wilayah Wanamarta diberikan kepada Pandawa untuk dibangun sebuah kerajaan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.