Dark/Light Mode

Kutukan Aji Pancasona

Senin, 1 November 2021 06:28 WIB
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Peran Indonesia sangat strategis dalam menyambut dua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) internasional yakni G-20 dan Perubahan Iklim COP 26. Terpilihnya Indonesia sebagai presidensi 20 negara ekonomi terbesar dunia membuktikan bahwa kapasitas Indonesia sebagai emerging markets patut dibanggakan. Sedangkan di forum perubahan iklim yang berlangsung hari ini di Glasgow Skotlandia, posisi Indonesia cukup penting untuk berperan aktif menurunkan emisi karbon dengan target Net Zero Emission pada tahun 2050.

Baca juga : Tumpulnya Nurani Duryudana

Kedekatan Indonesia dengan Tiongkok dan Amerika diyakini dapat berperan mendamaikan perang dingin antara Amerika dan Tiongkok dalam menurunkan target emisi karbon mereka. Selain itu posisi Indonesia di G-20 dapat mendorong pertumbuhan ekonomi global dalam rangka recovery ekonomi pascapandemi. Legacy pemerintahan Pak Jokowi akan dikenang sebagai pemimpin yang berhasil memitigasi lingkungan sekaligus recovery ekonomi global.

Baca juga : Berdirinya Padepokan Sokalimo

“Recover together, recover stronger, Mo,” celetuk Petruk, sok pinter. Romo Semar tidak paham dengan pertanyaan anaknya, Petruk. Romo Semar sedang mematut patung-patung yang akan dibangun di wilayah padepokan Klampis Ireng. Sebagai pamong satria luhur tentunya Semar tidak mau kalah untuk ikut membangun patung di wilayahnya. Kopi pahit dan pisang rebus selalu setia menemani sarapan pagi Romo Semar. Kepulan asap rokok tingwe membawanya ke zaman Ramayana. Bocornya rapalan Aji Pancasona milik Resi Subali kepada Rahwana membuat geger dunia pewayangan.

Baca juga : Resesi Pascapandemi

Kocap kacarito, Rahwana berniat menyerang Prabu Danapati dari kerajaan Lokapala. Bibit permusuhan keduanya dipicu oleh hal sepele yakni balas dendam. Konon Prabu Danapati minta tolong ayahnya Begawan Wisrawa untuk melamar Dewi Sukesi sekar kedaton kerajaan Alengka. Sebagai seorang ayah, Wisrawa setuju dan merupakan kewajiban orang tua untuk mengawinkan anak semata wayangnya. Berangkatlah Wisrawa ke Alengka untuk melamar Dewi Sukesi. Tidaklah susah bagi Wisrawa untuk bisa masuk kerajaan Alengka. Selain sudah kenal dengan Prabu Sumali raja Alengka, hubungan keduanya sangat baik.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.