Dark/Light Mode

Tumbuh 5,1 Persen, Ekonomi Bagus?

ARIF BUDIMANTA : Ini Capaian Tertinggi Pemerintahan Jokowi

Sabtu, 16 Februari 2019 17:59 WIB
Tumbuh 5,1 Persen, Ekonomi Bagus? ARIF BUDIMANTA : Ini Capaian Tertinggi Pemerintahan Jokowi

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia periode 2018 tercatat 5,17 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode 2017 sebesar 5,07 persen. Namun lebih rendah dari target awal 5,2 persen.

Istana mengklaim, pemerintah berhasil melalui ‘ombak’ tinggi ekonomi, sekaligus berhasil menurunkan tiga masalah ekonomi yang mematikan kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan. Pencapaian ini, klaimnya tidak pernah diperoleh sepanjang satu dekade sebelum tahun 2015.

Baca juga : Dongkrak Potensi Ekonomi Daerah, KAI Mantapkan Digitalisasi

Secara umum jika dibandingkan antar-negara, pertumbuhan ekonomi Indonesia diklaim pemerintah relatif lebih bagus. Menurut data Bank Indonesia (2019), di kawasan Asean, ekonomi Malaysia, misalnya, hanya tumbuh 4,4 persen pada triwulan IV-2018, di mana pada 2015 tumbuh 5,1 persen.

Tren pertumbuhan ekonomi In¬donesia justru naik, dari 4,88 persen pada 2015 menjadi 5,17 persen pada 2018. Sementara di Asia pertumbuhan China turun dari 6,9 persen (2015) menjadi 6,5 persen (2018: kuartal IV), Ko¬rea Selatan turun dari 2,8 persen (2015) menjadi 2 persen (2018: kuartal IV), India turun dari 7,4 persen (2015) menjadi 6,7 persen (2018).

Baca juga : FAJAR SAKA : Kumpulkan Informasi, Kami Sudah Klarifikasi

Dari sekian banyak prestasi bidang ekonomi itu terasa aneh bagi banyak kalangan. Pasalnya sederet pertumbuhan ekonomi itu tak secara langsung dirasakan masyarakat. Sebaliknya masyarakat justru merasa perekonomian kita lesu. Banyak pengamat ekonomi melihat angka-angka pertumbuhan yang tersaji merupakan hasil sulapan statistik.

Bagaimana kubu pemerintah menanggapi penilaian itu? Dan seperti apa pengamat ekonomi melihat angka-angka statistik itu? Berikut pernyataan Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta, serta pengamat ekonomi yang juga mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu.

Baca juga : DAHNIL ANZAR SIMANJUNTAK : Dibandingkan Ustadz Slamet, Mereka Itu Lebih Vulgar

Bagaimana tanggapan Anda soal data pertumbuhan ekonomi BPS?
Saya melihat, pengelolaan ekonomi oleh Presiden Joko Widodo, kian hari kian membaik di tengah tekanan ekonomi global, yang sangat berat dan terus membesar. Bahkan, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,17 persen di tahun 2018 itu juga menjadi pencapaian tertinggi pemerintahan Presiden Joko Widodo selama empat tahun terakhir.

Pada 2015, pertumbuhan ekonomi Indonesia itu 4,88 persen dan pada 2016 menjadi 5,03 persen. Pertumbuhan meningkat lagi di tahun 2017 menjadi 5,07 persen.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.