Dark/Light Mode

Tumbuh 5,1 Persen, Ekonomi Bagus?

ARIF BUDIMANTA : Ini Capaian Tertinggi Pemerintahan Jokowi

Sabtu, 16 Februari 2019 17:59 WIB
Tumbuh 5,1 Persen, Ekonomi Bagus? ARIF BUDIMANTA : Ini Capaian Tertinggi Pemerintahan Jokowi

 Sebelumnya 
Berarti angka pertumbuhan ekonomi segitu bagus ya?
Ya, dengan dinamika perekonomian yang terjadi saat ini, angka pertumbuhan ekonomi yang kita capai itu bisa dibilang moderat.

Bukankah nawacita Presiden Jokowi, targetnya 7 persen?
Iya, kami akan usahakan 7 persen. Tetapi dalam menumbuhkan ekonomi itu kan, ada berbagai faktor yang harus diperhatikan, terutama berkaitan dengan ekspor. Kalau kita ekspor itu kan tergantung permintaan global juga.

Baca juga : Dongkrak Potensi Ekonomi Daerah, KAI Mantapkan Digitalisasi

Kalau permintaan globalnya turun, karena ada restrictly perdagangan di negara tujuan misalnya, kan itu akan berpengaruh terhadap permintaan ekspor. Kemudian kedua, harga komoditi kan juga berpengaruh. Dulu waktu merancang itu pada 2014, kan harga minyak masih di atas 100 dolar AS per barel.

Nah, terakhir harga minyak pernah mencapai sekitar 40 dolar AS per barel, dan sekarang bergerak di angka 50 dolar AS per barel. Terus ekonomi global juga proyeksinya menurun, tidak positif seperti yang kami harapkan. Tetapi kalau saya lihat, pertumbuhan ekonomi kita itu lebih banyak dipengaruhi oleh endogen faktor kan.

Baca juga : FAJAR SAKA : Kumpulkan Informasi, Kami Sudah Klarifikasi

Apa saja endogen faktornya?
Ya pertama dari sisi konsumsi rumah tangga. Kemudian yang kedua dari sisi investasi yang jalankan pemerintah, dan lain-lain. Tapi yang paling penting itu kalau kita lihat dari sektor produksi, dari lapangan usaha, perekonomian Indonesia masih didukung oleh industri. Sektor industri kita itu mencatatkan pertumbuhan 4,25 persen, serta memberikan kontribusi sebesar 19,82 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) 2018.

Sejumlah sektor industri tumbuh double digit sepanjang 2018. Industri pengolahan tembakau naik 12,06 persen, industri tekstil dan pakaian jadi naik 10,82 persen, serta industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki berkembang 12,10 persen. Bahkan industri logam dasar mampu tumbuh 15,52 persen, dan industri permesinan tumbuh 14,55 persen.

Baca juga : DAHNIL ANZAR SIMANJUNTAK : Dibandingkan Ustadz Slamet, Mereka Itu Lebih Vulgar

Sektor industri ini menyerap tenaga kerja yang san¬gat besar, dan banyak menggunakan bahan baku dalam negeri. Jadi ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian.
Nilai pertumbuhan yang terbilang besar ini akan efektif menunjang sektor industri lainnya, seperti otomotif, konstruksi, dan pembangunan infrastruktur.

Ketika muncul data perdagangan otomotif naik 4,46 persen, kita boleh bersyukur karena komponen otomotif itu ditopang oleh industri logam dan mesin di dalam negeri. Saya yakin, sektor industri masih akan memberikan kinerja yang baik dan mampu menopang perekonomian Indonesia. Karena sektor konsumsi yang memberi kontribusi 58 persen terhadap PDB juga bisa lebih banyak menyerap hasil produk industri dalam negeri.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.