Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Tim Ekspedisi Sungai Batanghari dalam rangka Kenduri Swarnabhumi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menjejakkan kaki di salah satu situs paling penting di sepanjang aliran Sungai Batanghari, yakni Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Candi Muaro Jambi.
Kawasan ini terletak beberapa meter di tepian sungai Batanghari di Desa Muara Jambi, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi.
Sayangnya, acara yang dijadwalkan berlangsung meriah terkendala cuaca. Langit Muaro Jambi kelabu sepanjang sore dihiasi rinai hujan yang membasahi bumi.
Baca juga : Jelang SEA Games Kamboja, PP Perbasi Siapkan Timnas Basket Putra
Namun pada hari-hari biasanya, kawasan ini masih ramai dikunjungi warga. Baik dari Jambi maupun luar Jambi. Ramai terutama pada hari-hari libur.
Jalan akses menuju Candi relatif mudah, kawasannya pun terawat dengan rapi dengan rerumputan dan pohon-pohon yang tinggi menjulang.
Ada sembilan candi di wilayah inti kawasan Candi Muaro Jambi. Meliputi Candi Kotomahligai, Candi Kedaton, Candi Gedong 1 dan 2, Candi Gumpung, Candi Tinggi, Candi Astano, Candi Kembar Batu, serta Candi Telago Rajo.
Baca juga : Kemenag: Belum Ada Kerja sama Pendidikan Tinggi Indonesia-Libya
Sejak proses pemugaran pertama Candi tahun 1976, areal luasan kompleks Candi Muaro Jambi terus meluas dengan temuan-temuan terbaru. Hingga saat ini, luasan total telah mencapai 8 hektar.
Beberapa Candi telah selesai dipugar dan dipetak-petak dalam areal mandala khusus. Namun beberapa petak mandala masih berupa tumpukan-tumpukan batu bata yang belum diketemukan bentuknya.
Beberapa stupa-stupa mini seukuran tandon air menegaskan corak buddha mahayana pada situs bersejarah ini. Candi terbesar sejauh ini adalah Candi Gumpung yang terletak di dekat kantor pengelola KCBN. Tepat setelah gerbang masuk.
Baca juga : Amerika-Indonesia Gelar Latihan Tanggap Krisis Dalam GB22
Di sebelah timur KCBN, ada kolam Telago Rajo, di utara, Candi Tinggi, kemudian menyendiri di pojok timur, adalah Candi Kembar Batu. Sementara Candi Kedaton dan Candi Gedong terletak lebih jauh di barat kawasan utama.
Menurut cerita warga sekitar, sejak beberapa tahun terakhir, banyak bikkhu yang datang dari daerah tibet dan sekitarnya menyempatkan diri berziarah ke KCBN Muaro Jambi.
Mereka biasanya menggelar doa bersama di dekat Candi Gumpung. Mustofa, warga desa Muaro Jambi masih ingat saat pemugaran kawasan itu pada dekade tahun 1977-1981.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya