Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tingkatkan Standar Kesehatan Dasar, Sanofi Dukung Keselamatan Pasien

Kamis, 27 Oktober 2022 18:46 WIB
Foto: dok. Sanofi
Foto: dok. Sanofi

 Sebelumnya 
Dari sembilan situasi keselamatan pasien tersebut, lebih lanjut WHO memperkirakan TEV berkontribusi pada sepertiga dari komplikasi yang dikaitkan dengan rawat inap.

TEV atau venous thromboembolism merupakan kondisi medis yang menyebabkan pembentukan gumpalan darah yang diakibatkan oleh minimnya aktivitas fisik, riwayat operasi, atau penyakit seperti diabetes, kanker, hingga stroke.

TEV adalah salah satu penyebab cedera dan kematian pasien yang dapat dicegah, namun kadang tidak terdiagnosis.

Baca juga : Ratusan Nelayan Indramayu Dukung Ganjar Pranowo Jadi Presiden 2024

Ketua Umum Perhimpunan Hematologi dan Transfusi Darah Indonesia (PHDTI)Dr. dr. Tubagus Djumhana Atmakusuma, menekankan pentingnya peran tenaga kesehatan (nakes) dalam pencegahan TEV.

“Kejadian tromboemboli vena secara angka masih cukup tinggi di Indonesia. Pengetahuan tenaga dan keluarga pasien menjadi faktor utama untuk mengindentifikasi keadaan ini," ujar Djumhana.

Menurutnya salah satu solusi yang efektif adalah memastikan tenaga kesehatan untuk mengikuti protokol sehingga dapat melakukan pencegahan kejadian TEV.

Baca juga : Sandiaga Tingkatkan Kemampuan Santri Dalam Wirausaha Melalui Digitalisasi

"Hal ini dapat dilakukan dengan baik jika setiap profesi kesehatan dapat membuat sistem yang terintegrasi dan membangun budaya keselamatan pasien atau patient safety di tempat praktik," ujarnya dalam keterangannya, Kamis (27/10).

Lebih lanjut, Djumhana menekankan bahwa implementasi protokol pencegahan TEV ini cukup mudah. Pencegahan TEV dapat dilakukan selama rawat inap dengan aktif bergerak, selalu terhidrasi, dan memastikan nakes mengetahui jika pasien atau keluarga dekat memiliki riwayat penggumpalan darah.

Country Safety Head Sanofi Indonesia dr. Ratna Indah Widyasari menegaskan bahwa Sanofi Indonesia selaku perusahaan farmasi berkomitmen untuk memastikan penyediaan obat-obatan yang aman sehingga dapat menjamin keselamatan pasien, salah satunya pasien dengan indikasi TEV.

Baca juga : Tingkat Kepercayaan Publik Terhadap Kejaksaan Di Atas KPK Dan Polri

“Sanofi melakukan aktivtas farmakovigilans (pemantauuan keamanan obat) dari tahap pengembangan hingga dipasarkan," ujar Ratna.

Menurutnya, pihaknya terus berupaya mengumpulkan dan menganalisis data untuk dapat menentukan tindakan manajemen risiko yang tepat sehingga pasien mendapatkan manfaat yang lebih besar daripada risikonya dalam penggunaan produk Sanofi.

"Kami mendukung BPOM agar semua pihak menyadari akan pentingnya pelaporan KTD (Kejadian Tidak Diinginkan) sehingga kami dapat terus melakukan evaluasi terhadap keamanan produk kami," tegas Ratna. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.