Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Mantap, Leo/Daniel Juara Thailand Masters 2023
- Gilas PSS Sleman 2-0, Maung Bandung Puncaki Klasemen Lagi
- Nama Erick Paling Berkibar Di PPP, Cocok Buat Capres, Oke Juga Buat Cawapres
- Kopiko Jadi Sponsor Utama Kopiko F1 Powerboat, Ajang Kompetisi Skala Dunia
- Komunitas Milenial Pendukung Ganjar Gelar Lomba Pencak Silat Di Pulang Pisau
Kolesterol Penyebab Penyakit Jantung Koroner? Ini Tips Menghindarinya
Jumat, 20 Januari 2023 16:58 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Penyakit jantung koroner sangat berhubungan dengan kolesterol. Kadar kolesterol yang tinggi menjadi salah satu faktor risiko penyebab penyakit jantung.
Bahaya utama dari kolesterol yang tinggi adalah terbentuknya plak yang memperkecil diameter pembuluh darah sehingga menyebabkan terhambatnya suplai oksigen untuk jaringan tubuh.
Berita Terkait : Flu Unta, Penyakit Yang Bikin Inggris Pelototi Warganya Yang Balik Dari Qatar
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Eka Hospital Pekanbaru, dr. Muhammad Hatta, Sp.JP mengatakan, kolesterol adalah jenis lemak yang dibuat di hati dan ditemukan pada makanan hewani.
Kolesterol memiliki sejumlah manfaat yang diperlukan oleh fungsi tubuh, seperti membangun dinding sel, melindungi jaringan saraf dan membantu proses pembentukan hormon.
Berita Terkait : Sebuah Karya Sangat Rentan Dicuri Di Ruang Digital, Ini Cara Menghindarinya
Menurutnya ada dua jenis yaitu kolesterol, kolesterol baik yang berguna bagi tubuh biasa disebut HDL (High Density Lipid) sedangkan kolesterol jahat, disebut dengan istilah LDL (Low Density Lipid).
Lebih lanjut Hatta menerangkan, kadar kolesterol yang tinggi dan menempel dalam dinding pembuluh darah akan menimbulkan aterosklerosis yaitu penyempitan dan pengerasan pembuluh darah yang menjadi cikal bakal terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke.
Berita Terkait : Lestari: Gerakan Pola Hidup Sehat Penting Cegah Penyakit Kronis
"Tingginya kadar kolesterol dalam darah sangat erat kaitannya dengan gaya hidup tak sehat, seperti pola makan tidak seimbang, kurang gerak, merokok atau terpapar asap rokok, dan kelebihan berat badan yang membuat produksi kolesterol naik melebihi kebutuhan tubuh," ujar Hatta dalam keterangannya pada RM.id, Jumat (20/1).
Selanjutnya
Tags :
Berita Lainnya