Dark/Light Mode

Orangtua Berperan Penting Dampingi Anak Jalani Masa Pubertas

Senin, 17 April 2023 13:28 WIB
Webinar Rahasia Talks: 911 Super Parents Kit by Hers Protex. (Foto: Ist)
Webinar Rahasia Talks: 911 Super Parents Kit by Hers Protex. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Masa remaja dapat dikatakan masa yang paling kritis bagi perkembangan pada tahap-tahap kehidupan selanjutnya. Hal ini dikarenakan pada masa ini terjadi begitu banyak perubahan dalam diri individu bagi itu perubahan fisik maupun psikologis.

Belum lagi problematika usia remaja mencakup banyak aspek, di antaranya perubahan biologis, perilaku seksual, hubungan sosial dengan orang tua dan teman, pengetahuan mengenai seks, dan perkembangan organ reproduksi. Oleh karena itu, diperlukan informasi yang akan pengetahuan tersebut pada remaja, agar mereka tidak mendapatkan informasi yang salah dan merugikan dirinya di kemudian hari.

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Yassin Yanuar mengatakan, penting bagi orangtua mempersiapkan tanda-tanda menstruasi pada remaja putri. “Ajarkan mereka untuk tidak takut menyentuh organ kemaluannya sendiri, sama seperti memegang organ tubuh lainnya layaknya tangan dan jari-jari. Ajarkan nama-namanya, ada labia mayora, dan lain sebagainya,” ujar Yassin dalam webinar Rahasia Talks : 911 Super Parents Kit by Hers Protex.

Baca juga : Kowarteg Dukung Ganjar Adakan Ngabuburit Ceria

Untuk soal higienitas, lanjut dia, ajarkan anak untuk membasuh atau mengusap organ intimnya dari depan ke belakang mencegah timbulnya koloni kuman dari anus ke vagina, dan pembalut sebaiknya diganti setiap 4 sampai 6 jam sekali ketika menstruasi demi mencegah infeksi.

“Di atas 90 persen perempuan mengalami setidaknya satu gejala menstruasi yang menyulitkan, minimal mengganggu setiap bulan sampai mengalami gangguan aktivitas. Tolong dampingi putrinya untuk menjalani masa pubertas, dan mereka menjadi lebih paham mengenai tubuhnya sehingga menjadi figur dewasa yang menjaga kesehatan tubuhnya,” tambahnya lagi.

Tidak hanya pendampingan dari sisi medis atau biologis, anak remaja juga butuh pendampingan orang tua dari sisi psikologis. Kurangnya penanganan dan perhatian akan masalah kesehatan mental remaja bisa jadi memicu kerentanan remaja.

Baca juga : Mardiono Dampingi Presiden Cek Ketersediaan Pangan

Menurut Psikolog Klinis Anak, Remaja dan Keluarga, Roslina Verauli 10 persen remaja putri tidak tahu bagaimana cara memasang pembalut, ukurannya, dan lain sebagainya, dan tidak memiliki akses untuk bertanya. “Orang tua harus menjadi teman diskusi bagi anaknya. Karena perkembangan otak pada remaja, umumnya terjadi ledakan emosional dan potensi terjadinya perilaku beresiko. Orang tua menjadi jaring pengaman bagi putra putri ketika mereka memiliki problem,” tambah Roslina lagi.

Menurutnya lagi, pendampingan di rumah adalah landasan dari segalanya. Merasa dicintai adalah penghayatan paling dasar, sadar bahwa anak dicintai orang di sekitarnya.

“Dekati anak sesuai dengan jamannya, dengan teknik yang sesuai dengan si anak. Contohnya dengan membahas film, lirik lagu atau sosial media yang mereka ikuti. Anak remaja membutuhkan energi besar. Mereka harus cukup tidur, walaupun di usia remaja mereka susah tidur. Bahkan, jumlah jam tidur remaja lebih besar daripada anak SD. Cukupkan exercise atau olahraga karena ini baik utk release hormon, dan berikan nutrisi yang sesuai,” terang Vera.

Baca juga : JRP Insurance Siap Berikan Perlindungan Bagi Para Pemudik

Peran orangtua sangat besar dalam psiko sosial remaja, di antaranya: menunjukkan penerimaan dan kasih sayang, memberikan model afeksi yang tepat, memberikan informasi tentang pendidikan seksualitas, memberi akses ke profesional untuk remaja, dan melatih membuat keputusan seksual yang sehat. Pasalnya, 70 persen remaja putri pengalaman seks pertamanya terkait ada paksaan dari pacarnya (black dating) yaitu kekerasan dalam relasi berpacaran.

“Ketika anak perempuan gak mau dicium, teman laki-laki harus menghargainya. Harus ada persetujuan. Itu namanya consent. Sebagai orang tua harus memperkenalkan consent terhadap anaknya. Ketika tidak artinya tidak, ketika diam artinya tidak, ketika ya, artinya ya,” lanjut Roslina.

Produk sanitary napkins Hers Protex milik WINGS Group Indonesia mengajak para orang tua untuk berperan aktif mendampingi remaja dalam menjalani masa pubertas lewat edukasi. “Kadang anak-anak remaja kita kurang mengerti apa yang sedang terjadi di dirinya. Hers Protex secara aktif juga mengajak parents dalam mendampingi remaja memasuki masa pubertas dengan segala tantangannya, salah satunya melalui webinar ini,” tandas Marketing Manager Personal Care Wings Group Indonesia Mita Ardiani. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.