Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kisah New Normal Ala Dubes RI di China, Austria dan Selandia
Senin, 18 Mei 2020 11:46 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 telah membuat umat manusia mengubah kebiasaan dalam beraktivitas. Kondisi yang dinamai 'new normal' atau kondisi normal baru ini sudah terjadi hampir di semua.
Dalam diskusi virtual bertajuk Hack The Crisis pada Minggu (17/5), Duta Besar Indonesia di Selandia Baru, China dan Austria berbagi kondisi normal baru yang mereka alami.
Dubes Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun melihat penyesuaian diri masyarakat untuk menjalankan aktivitas di tengah pandemi Covid-19 lewat teknologi digital.
"Semua akan serba virtual. Ini akan jadi gaya hidup. Misalnya saja mereka yang pekerjaannya bisa dilakukan di rumah tanpa harus mendatangi kantor, akan melakukan work from home. Karena ini jauh lebih efisien dan hemat waktu," ujarnya.
Baca juga : Pertamina Siapkan Protokol The New Normal, Demi Lindungi Pekerja dan Pelanggan
Begitu juga kebutuhan utama masyarakat dunia kini, menurut Djauhari, telah berubah dari yang sebelumnya lebih mementingkan face to face menjadi mementingkan keselamatan bersama dengan pertemuan virtual.
"Sekarang banyak perusahaan China sudah mengizinkan pegawainya bekerja jarak jauh. Pegawai bisa langsung memgunjungi lokasi yang ditugaskan tanpa harus wajib ke kantor," jelasnya.
Sektor pariwisata, kata Djauhari ,dapat memanfaatkan kondisi normal baru ini. Setiap spot destinasi wisata bisa menawarkan wisata virtual dengan kelebihan seperti berwisata langsung di tempatnya.
"Teknologi sekarang bisa membuat kita seolah mengunjungi lokasi aslinya. Ini sangat menguntungkan bagi pelaku pariwisata. Ini bisa dipakai untuk promosi," sambungnya.
Baca juga : Angkasa Pura I Siapkan Pedoman Kesehatan Covid-19
Dubes Indonesia untuk Austria Darmansjah Djumala menambahkan dari sisi profesionalitas. Darmansjah mengatakan, kondisi normal baru juga terjadi dalam kehidupan sosial masyarakat dunia di tingkat organisasi besar.
"Dalam observasi saya, masyarakat dunia, bahkan PBB, berpikir bahwa ternyata ini (teknologi virtual) cara yang efektif, cepat, dan murah. Mungkin ini dianggap sebagai the new normal untuk kehidupan profesional," sahutnya.
Selain dari sisi teknologi digital dan profesionalitas, Dubes RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya berbagi pandangan dari sudut kebersihan.
Menurut Tantowi, pandemi Covid-19 membuat individu secara tidak sadar lebih memperhatikan kebersihan diri.
Baca juga : Antisipasi Skenario The New Normal, KAI Siapkan Protokol
"Seperti di Selandia Baru. Meski lockdown sudah mulai dilonggarkan, warga tetap menjaga jarak aman, membersihkan diri dengan cuci tangan, menjaga etika bersin dan batuk serta melakukan kegiatan secara virtual jika memang memungkinkan," tandasnya. [DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya