Dark/Light Mode

Osteoporosis Bisa Diimbangi Dengan Terapi Dan Olahraga

Sabtu, 24 Oktober 2020 09:14 WIB
Osteoporosis Bisa Diimbangi Dengan Terapi Dan Olahraga

RM.id  Rakyat Merdeka - Menurut pedoman pengendalian osteoporosis yang diterbitkan Departemen Kesehatan RI melalui Keputusan Menteri Kesehatan No 1142 tahun 2008 dua dari lima penduduk Indonesia memiliki risiko terkena osteoporosis.

Tulang adalah jaringan hidup yang secara konstan berubah-ubah. Dalam periode umur tertentu, sel tulang disimpan namun terdapat fase dimana sel tersebut terserap. "Osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai dengan pengurangan massa atau kepadatan tulang sehingga mengakibatkan tulang menjadi keropos,” ujar Dr. dr. Franky Hartono, Sp.OT(K) selaku kepala Hip, Knee, and Geriatric Trauma Orthopaedic Center Siloam Hospitals Kebon Jeruk.

Ia menambahkan osteoporosis bisa disebut sebagai ‘silent disease’ karena menyerang secara diam-diam tanpa ada tanda-tanda khusus, apabila dibiarkan kedepannya dapat menimbulkan masalah pada fisik seperti rasa nyeri, patah tulang hingga membutuhkan ostheoarthritis advance.

Baca juga : 40 Kementerian Dan Lembaga Awasi Dana Otsus Papua

Hal ini tentunya dapat menurunkan kualitas hidup seseorang yang dapat menganggu sistem tubuh yang lainnya termasuk jantung, paru-paru, dan lain-lain.

"Osteoporoisis bukanlah penyakit akibat kurangnya kalsium, namun kalsium hanyalah salah satu faktor risiko terjadinya osteoporosis” ujar dr. Karina Besinga, Sp.OT(K).

Ia menambahkan gejala osteoporosis biasanya tidak dirasakan pasien hingga terjadi cidera. Diagnosa dini osteoporosis dapat dilakukan melalui BMD (bone mass density) untuk menilai kepadatan tulang.

Baca juga : Pasukan India Baku Tembak dengan Kelompok Perlawanan di Kashmir

"Adapun terapi osteoporosis melalui gaya hidup, olahraga yang sesuai, pemberian obat-obat anti osteoporosis, dan dilakukan tindakan invasif bila osteoporosis tersebut menyebabkan tulang patah” jelas dr. Daniel Marpaung,Sp.OT(K)

Dalam rangka Hari Osteoporosis sedunia yang jatuh pada 20 Oktober 2020 lalu, Daniel mengingatkan kembali akan kesadaran diri kita dan keluarga mengenai pentingnya mencegah dan membantu penderita Osteoporosis.

Usaha–usaha yang tepat diharapkan mampu meminimalisir rasa nyeri, fraktur, bahkan sampai risiko kecacatan. "Walau di tengah pandemi Covid-19, kita dihimbau untuk selalu mengontrol kesehatan tulang melaui berbagai media baik melalui telekonsultasi melalui konsultasi online maupun pertemuan tatap muka yang selalu mengedepankan protokol kesehatan di rumah," pungkas Daniel. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.