Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Mantan Direktur WHO Curhat Traveling Naik Pesawat Di Masa Pandemi, Ini Catatannya
Sabtu, 23 Oktober 2021 12:16 WIB
Sebelumnya
Mantan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit serta Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan ini juga menyoroti panjangnya antrean yang cenderung tidak menjaga jarak, saat memeriksa Electronic Health Alert Card (Kartu Kewaspadaan Kesehatan) dan sebagainya di bandara kedatangan.
"Mungkin perlu dicari cara lebih baik. Misalnya dengan menyediakan mesin agar penumpang dapat langsung men- scan eHAC dan sebagainya, tanpa perlu antre dan dicek satu per satu sebelum akhirnya mengambil bagasi," papar Prof. Tjandra.
Baca juga : Begitu Tiba Di Indonesia, Penumpang Pesawat Luar Negeri Wajib Tes PCR, Ini Alasannya
Di dalam pesawat, penumpang memang penuh. Kepada penumpang, dibagikan makanan dan minuman dengan pesan yang simpatik, agar makanan tersebut dibawa pulang saja.
Kalau tidak perlu sekali, jangan mengonsumsi di dalam pesawat.
Baca juga : Tak Tepat Kerek Tarif Cukai Di Masa Pandemi
"Tetapi pada kenyataannya, baik di penerbangan Jakarta ke Bali dan juga sebaliknya, orang yang duduk di sebelah saya membuka bungkusan makanan dan menyantapnya di pesawat," beber Prof. Tjandra.
"Memang tidak salah. Tetapi, membuka masker dan makan sambil banyak bercakap-cakap tentu meningkatkan risiko penularan. Walaupun pesawat sudah dilengkapi dengan HEPA Filter dan sebagainya," imbuhnya.
Baca juga : Tingkatkan Keakraban Di Masa Pandemi, ITBSmuleans Ramaikan Ganeshow
Dengan sudah melandainya kasus, jumlah orang bepergian tentu akan lebih banyak. Akan lebih baik, kalau kita semua dapat bepergian dengan aman.
"Memang, kita memerlukan berbagai penyesuaian dalam pola kehidupan baru dengan Covid-19 ini. Kita semua perlu belajar menyesuaikan diri, baik masyarakat luas maupun para petugas, serta penentu kebijakan publik," tandas Prof. Tjandra. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya