Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Lesehan Dengan Buruh

Anies Dapat Berkahnya

Selasa, 30 November 2021 07:40 WIB
Mengenakan seragam Korpri, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan duduk di tengah-tengah buruh yang berunjuk rasa menolak besaran kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP), di depan Balai Kota DKI Jakarta, Senin (29/22/2021). (Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso)
Mengenakan seragam Korpri, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan duduk di tengah-tengah buruh yang berunjuk rasa menolak besaran kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP), di depan Balai Kota DKI Jakarta, Senin (29/22/2021). (Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kembali menunjukkan keberpihakannya pada kalangan buruh. Dua kali didemo, Anies tidak menghindar, tapi datang menemui buruh dan duduk lesehan bersama. Sikap ini membawa berkah bagi Anies. Buruh yang awalnya protes dan maki-maki, berbalik jadi memuji. Publik pun makin simpati pada Anies.

Seharian kemarin, Gedung Balai Kota DKI Jakarta, tempat Anies berkantor, dikepung massa buruh dari berbagai aliansi serikat pekerja. Para buruh memprotes Surat Keputusan (SK) Gubernur DKI soal Upah Minimum Provinsi (UMP) 2022 yang hanya naik 0,85 persen atau sekitar Rp 37 ribuan.

Para buruh yang sudah berkumpul sejak pukul 10.00 WIB itu, meminta Anies mencabut SK tersebut. Para pengunjuk rasa yang umumnya berasal dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) pimpinan Said Iqbal itu, meminta Anies menaikkan UMP hingga 5 persen.

Baca juga : Realisasi Penyaluran BPUM Tahap II Capai 100 Persen

SK tentang UMP DKI 2022 telah diteken Anies, 20 November lalu. Dalam SK tersebut, Anies menetapkan UMP DKI Jakarta tahun 2022 sebesar Rp 4.453.935. Naik Rp 37.749 atau sekitar 0,85 persen dibandingkan tahun 2021.

Aksi yang awalnya cukup kondusif, sempat diwarnai sejumlah insiden. Para pengunjuk rasa memaksa masuk ke Gedung Balai Kota, minta bertemu langsung dengan Anies.

Ada yang terlibat aksi dorong-mendorong dengan petugas kepolisian yang sedang berjaga-jaga. Ada juga yang melempar kantor Anies dengan bekas botol minuman kemasan. Beruntung, aksi tersebut tidak sampai berujung bentrok. Situasi masih tetap terkendali.

Baca juga : Wagub DKI Angkat Tangan

Sekitar pukul 1 siang, pintu pagar Gedung Balai Kota yang sebelumnya tertutup dan dijaga personel kepolisian, tiba-tiba terbuka. Anies bersama sejumlah pejabat di Balai Kota DKI, keluar dari kantornya.

Tanpa banyak bicara, Anies yang mengenakan seragam Korpri itu, langsung masuk ke tengah-tengah massa. Anies memilih duduk lesehan di atas aspal Jalan Merdeka Selatan untuk mendengar aspirasi yang jadi tuntutan para buruh.

Aksi Anies yang keluar menemui buruh yang berunjuk rasa ini, sudah dua kali dilakukan. Pertama, saat aksi unjuk rasa buruh, Kamis (18/11) lalu. Saat itu, Anies memilih keluar kantor dan menemui buruh. Teriakan “Anies Presiden” menggema kala itu disuarakan para buruh pengunjuk rasa.

Baca juga : Tahun Baru, Varian Baru, Ancaman Baru

“Alhamdulillah telah hadir di tengah-tengah kita seorang tokoh yang setiap siang dan malamnya selalu berpikir bagaimana maju kotanya, bahagia warganya,” ucap Winarso, orator aksi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.