Dark/Light Mode

Tak Ada Referensi Hilal Awal Syawal 1440H Terlihat di Wilayah Indonesia, Besok Masih Puasa

Senin, 3 Juni 2019 18:55 WIB
Pakar astronomi dari Tim Falakiyah Kementerian Agama Cecep Nurwendaya menegaskan bahwa tidak ada referensi empirik visibilitas (ketampakan) hilal awal Syawal 1440H bisa teramati di seluruh wilayah Indonesia pada hari Senin (3/6). (Foto: Kementerian Agama RI).
Pakar astronomi dari Tim Falakiyah Kementerian Agama Cecep Nurwendaya menegaskan bahwa tidak ada referensi empirik visibilitas (ketampakan) hilal awal Syawal 1440H bisa teramati di seluruh wilayah Indonesia pada hari Senin (3/6). (Foto: Kementerian Agama RI).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pakar astronomi dari Tim Falakiyah Kementerian Agama Cecep Nurwendaya menegaskan bahwa tidak ada referensi empirik visibilitas (ketampakan) hilal awal Syawal 1440H bisa teramati di seluruh wilayah Indonesia pada hari Senin (3/6) ini.

Hal ini disampaikan Cecep saat memaparkan data posisi hilal menjelang awal bulan Syawal 1440H/2019M pada Sidang Isbat Awal Syawal  1440H, di Jakarta.

“Semua wilayah Indonesia memiliki ketinggian hilal negatif. Hilal terbenam terlebih dahulu dibanding matahari,” terang Cecep, Senin (3/6). 

Hadir dalam pemaparan jelang sidang isbat, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin,  Ketua MUI,  dan Ketua Komisi VIII Ali Taher. Hadir juga dalam kesempatan ini para duta besar negara sahabat, pimpinan ormas termasuk NU dan Muhammadiyah,  pakar astronomi dari LAPAN dan Planetarium Boscha, serta para pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama.  

Baca juga : Bos HIPMI Jadi Inisiatornya

Menurut Cecep, penetapan awal bulan hijriyah didasarkan pada hisab dan rukyat. Proses hisab sudah ada dan dilakukan oleh hampir semua ormas Islam. “Saat ini, kita sedang melakukan proses rukyat, dan sedang menunggu hasilnya,” terang Cecep.

“Secara hisab, awal Syawal 1440 H jatuh pada hari Rabu (5/6). Ini informasi, konfirmasinya menunggu hasil sidang isbath, menunggu hasil laporan rukyat,” tambahnya.

Dikatakan Cecep, rukyat adalah observasi astronomis. Karena itu, lanjut Cecep, harus ada referensinya. Cecep mengatakan bahwa kalau ada referensinya diterima, sedang kalau tidak berarti tidak bisa dipakai.

Lantas bagaimana posisi hilal awal Syawal 1440H? Berdasarkan data di Pelabuhan Ratu, posisi hilal awal Syawal 1440H atau pada 29 Ramadan 1440H yang bertepatan dengan 3 Juni 2019, di Pelabuhan Ratu secara astronomis tinggi hilal: minus 0,56 derajat; jarak busur bulan dari matahari: 2,94 derajat; umur minus 40 menit 6 detik.  Pelabuhan Ratu termasuk paling tinggi. Ijtimak di Pelabuhan Ratu terjadi sebelum matahari terbenam (qobla ghurub).

Baca juga : Bagi-bagi Sembako, Jokowi Beri Kegembiraan Warga Bogor

"Bulan terbenam dalam waktu 3 menit 6 detik sebelum matahari terbenam," kata Cecep.  Sementara itu, lanjut Cecep, dasar kriteria imkanurrukyat yang disepakati MABIMS adalah minimal dua derajat atau umur bulan minimal delapan jam."Ini sudah menjadi kesepakatan MABIMS," tuturnya. 

Sehubungan itu, kata Cecep, karena ketinggian hilal di bawah dua derajat bahkan minus, maka tidak ada referensi pelaporan hilal jika hilal awal Syawal teramati di wilayah Indonesia.

“Dari referensi yang ada, maka tidak ada referensi apapun bahwa hilal Syawal 1440H pada Senin ini teramati di seluruh Indonesia,” tandas Cecep.

Selain itu, lanjut Cecep, juga tidak ada referensi empirik visibilitas hilal jika hilal awal Syawal teramati di wilayah Indonesia. Menurut Cecep, Limit Danjon menyebutkan bahwa hilal akan tampak jika jarak sudut bulan, matahari lebih besar dari 7 derajat.

Baca juga : Kehadiran Mega di Pemakaman Ibu Ani Jadi Lembaran Baru Persatuan

Sementara rekor pengamatan bulan sabit dalam catatan astronomi modern adalah hilal awal Ramadan 1427H di mana umur hilal 13 jam 15 menit dan berhasil dipotret dengan teleskop dan kamera CCD di Jerman.

Disampaikan Menteri Agama Lukman Hakim Saiffudin dalam Sidang Isbat yang digelar Senin (3/6) menyatakan bahwa Selasa (4/6) besok, umat Islam masih berpuasa. Dan Hari Raya Idul Fitri jatuh pada hari Rabu (5/6). "Berarti besok kita masih berpuasa," ungkap Lukman. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.