Dark/Light Mode

Pemakaman Covid Di TPU Rorotan Melonjak 400 %

Petugas Sibuk, Tiap Hari Kuburkan 19 Jenazah...

Jumat, 18 Februari 2022 08:30 WIB
Sejumlah petugas mengusung peti jenazah pasien COVID-19 di TPU Rorotan, Jakarta, Kamis (10/2/2022). Menurut data Pemprov DKI Jakarta meski persentase kasus positif COVID-19 akibat varian Omicron meningkat, angka kematian akibat COVID-19 sekitar 30 orang per hari walaupun angka kematian ini jauh lebih rendah dibandingkan saat varian Delta. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nz).
Sejumlah petugas mengusung peti jenazah pasien COVID-19 di TPU Rorotan, Jakarta, Kamis (10/2/2022). Menurut data Pemprov DKI Jakarta meski persentase kasus positif COVID-19 akibat varian Omicron meningkat, angka kematian akibat COVID-19 sekitar 30 orang per hari walaupun angka kematian ini jauh lebih rendah dibandingkan saat varian Delta. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nz).

 Sebelumnya 
Dia mengatakan, peningkatan kasus kematian juga berhubungan erat dengan tingginya penambahan kasus harian Covid-19. Dicky memperkirakan, satu kasus kematian akibat Covid-19 setidaknya berkorelasi dengan 100 kasus Covid yang tidak terdeteksi.

Baca juga : Jalani Tes Kesehatan Berkala , Atlet Pelatnas Siap Kembali Latihan Di Cipayung

Sehingga, menyebar ke kelompok rentan seperti warga yang belum divaksinasi, lansia, komorbid dan anak. “Ini yang akhirnya terjadi. Kasus kematian meningkat karena penyebaran virus telat terdeteksi dan terlambat dirujuk (untuk) mendapatkan penanganan,” ujarnya. Dicky juga menilai, sistem pelaporan kematian akibat Covid19 di Indonesia belum memadai dibandingkan negara lain.

Baca juga : Pemerintah Siapkan Top Up Kartu Sembako Rp 300 Ribu

Sehingga, angka kematian yang tercatat saat ini cukup sedikit dibandingkan apa yang terjadi di lapangan. Dicky pun mendorong agar sistem pelaporan kematian diperbaiki. Kemudian, memperkuat penemuan kasus Covid-19 secara dini dan mengintervensi proses isolasi dan karantina.

Baca juga : Kasus Covid-19 Di India Melonjak Lagi, Kita Jangan Lengah Ya

Dia juga meminta Pemerintah melakukan audit perihal penyebab kematian pasien Covid-19 meski sudah dua kali divaksinasi. Yang tak kalah penting, Pemerintah harus terus memberikan edukasi terkait manfaat vaksinasi terhadap warga yang enggan divaksinasi, dengan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat. “Sampaikan kepada yang belum divaksin, ini bisa menurunkan risiko kematian,” pungkasnya.  [DRS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.