Dark/Light Mode

1,4 Juta Warga Ibu Kota Masih Ragu Vaksinasi

Dinkes DKI: Semua Vaksin Halal Dan Efektif

Minggu, 27 Februari 2022 09:00 WIB
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin penguat COVID-19 dalam Vaksinasi Booster Polsek Cilandak di Pasar Mede, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Sabtu (26/2/2022). Kementerian Kesehatan mempercepat interval penyuntikan dosis penguat atau booster vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat umum dari enam bulan menjadi minimal tiga bulan usai suntikan vaksin kedua.(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom).
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin penguat COVID-19 dalam Vaksinasi Booster Polsek Cilandak di Pasar Mede, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Sabtu (26/2/2022). Kementerian Kesehatan mempercepat interval penyuntikan dosis penguat atau booster vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat umum dari enam bulan menjadi minimal tiga bulan usai suntikan vaksin kedua.(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengajak warga Ibu Kota yang belum menerima vaksin Covid-19 untuk segera melakukan vaksinasi. Semua jenis vaksin halal dan terbukti efektif menekan risiko sakit parah dan kematian.

SEBANYAK 1,4 juta warga pemegang Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI Jakarta tercatat belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 sama sekali. Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ngabila Salama mengatakan, warga menolak vaksinasi dengan berbagai alasan.

Baca juga : Waspada, Nyamuk Aedes Makin Galak

Antara lain meragukan kehalalan vaksin Covid-19. Ditegaskannya, alasan itu sudah tidak relevan lagi. “MUI (Majelis Ulama Indonesia) sudah mengeluarkan fatwa bahwa Sinovac halal dan suci, AstraZeneca itu mubah. Mubah itu artinya boleh,” ujar Ngabila dalam diskusi virtual yang disiarkan dalam YouTube internetsehat, Jumat (25/2).

Seharusnya, warga paham dan tidak ada lagi yang mempersoalkan kehalalan vaksin. Sebab, dalam kondisi darurat menyelamatkan nyawa sangatlah penting. “Harusnya tidak ada debat lagi. Harusnya semua paham. Nggak ada lagi isu ini,” jelas Ngabila.

Baca juga : JakCard Kian Diminati, Bank DKI Sabet Popular Digital Brand

Selain soal halal, lanjutnya, ada warga yang meragukan kemanjuran vaksin Covid-19. Alasannya, ada yang sudah vaksin tetap kena Covid-19. Padahal, dari awal sudah diingatkan vaksin Covid-19 bukan untuk membuat orang kebal. “Nah vaksinasi Covid-19 bisa mencegah kematian atau bergejala berat karena secara materi genetik masih sama, walaupun si virusnya tambah hebat,” terangnya.

Alasan lainnya, warga khawatir Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau efek samping akibat vaksin Covid-19. Ada warga yang belum divaksin mengaku takut menderita penyakit akibat disuntik vaksin Covid-19. Padahal, kata Ngabila, sama seperti vaksinasi anak, setiap vaksin itu ada KIPI-nya.

Baca juga : Pemerintah Masih Mikir-mikir Lakukan Vaksinasi Dosis Keempat

Namun gejala KIPI itu tak parah dan bisa disiasati. “Seperti sebelum vaksin tidur cukup, makan cukup dan saat vaksin jujur dengan kondisi kesehatan,” ujarnya. Kalau kemudian ada gejala, kata Ngadila, warga bisa melapor dan pembiayaan berobat akibat efek samping vaksin gratis.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.