Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Ajib! Upah Petugas KPPS Pemilu 2024 Naik 2 Kali Lipat, Ini Info Pendaftarannya
- Lari Pagi Di CFD Jakarta, Ganjar Borong Kaos Kaki Dagangan Siti Di Senayan
- Thomas Doll Soroti Mental Skuad Macan Kemayoran
- Survei: 60,2 Persen Publik Percaya Jokowi Tetap Netral Di Pilpres 2024
- Terbang Ke China, Ginting Cs Siap Berburu Gelar BWF World Tour Finals 2023
20 Persen Warga Rawan Terpapar Corona
Penumpukan Pemudik Picu Penularan Covid
Rabu, 20 April 2022 07:30 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Untuk mencegah penularan Covid-19 pada musim mudik Lebaran, Pemerintah harus berusaha mengurangi penumpukan penumpang di angkutan umum. Upaya tersebut dapat ditempuh dengan mendorong swasta menggelar kegiatan mudik bersama.
Sebanyak 13 Juta warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diperkirakan bakal mudik pada Lebaran tahun ini.
Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman mengingatkan Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah, serius menyiapkan mitigasi penularan Covid-19 saat mudik Lebaran. Sebab, mudik kali ini berlangsung di tengah pandemi.
Baca juga : Gubernur Jabar Ridwan Kamil Lantik Yana Mulyana Jadi Wali Kota Bandung
“Akan ada pergerakan bersama pemudik dalam jumlah besar sekali. Kegiatan itu harus kembali dimitigasi,” kata Dicky saat dihubungi, kemarin.
Mitigasi penularan Covid-19 ini tidak cukup hanya dengan menambah jumlah armada angkutan mudik. Menurutnya, butuh strategi yang lebih holistik untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19.
Ia menyarankan Pemerintah berkolaborasi dengan pihak swasta untuk menyelenggarakan mudik bersama yang lokasi pemberangkatannya berbeda-beda.
Baca juga : Bamsoet Dorong Peningkatan Prestasi Olahraga Otomotif
Upaya itu dapat mengurangi penumpukan penumpang di bandara, terminal, stasiun, dan pelabuhan.
Dicky menilai, momen mudik ini menjadi salah satu ujian terbesar Pemerintah di masa pandemi Covid-19.
“Kalau kita bisa kelola ini tanpa ada lonjakan kasus, tampaknya kita lulus dari ujian yang terbesar di masa pandemi. Dan ini jadi modal ke depan di masa transisi,” ujarnya.
Baca juga : Terapi Gizi, Penting Untuk Pemulihan Pasien Long Covid
Dicky menyoroti adanya 20 persen penduduk Indonesia yang rawan terinfeksi Covid-19.
“Entah belum vaksin, entah belum terinfeksi, entah menurun imunitasnya akibat infeksi dan vaksinasi,” jelasnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya