Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

KKB Tewaskan 8 Karyawan PT PTT, Pakar Sarankan Pemerintah Lakukan 7 Poin Penting Ini

Sabtu, 5 Maret 2022 20:37 WIB
Pakar militer dan keamanan Susaningtyas Kertopati (Foto: Istimewa)
Pakar militer dan keamanan Susaningtyas Kertopati (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Kelompok Separatis Teroris Papua menembak karyawan PT Palaparing Timur Telematika (PTT) yang sedang memperbaiki Tower Base Transceiver Station 3 Telkomsel, di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Puncak, Papua, Rabu (2/3). Serangan itu menyebabkan 8 orang karyawan tewas.

Melihat ini, pakar militer dan keamanan Susaningtyas Kertopati angkat bicara. Menurut Nuning, sapaan akrab Susaningtyas, ada tujuh poin penting yang harus dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di kemudian hari.

Pertama, dialog dengan tokoh-tokoh Papua yang anti-NKRI, untuk ketahui apa keinginan mereka. Kedua, dialog dengan yang pro-NKRI. "Termasuk dialog dengan kelompok adat, kelompok agama, tokoh pemuda, tokoh agama, dan lain-lain," kata mantan anggota Komisi I DPR ini, Sabtu (5/3).

Baca juga : PBNU Dukung Program Pemerintah Berdayakan Petani Sawit

Ketiga, Nuning menerangkan, kebijakan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk menangani Papua lebih humanis sangat bagus. "Tetapi juga harus dibarengi kesiapan pengamanan atas koleteral yang bernilai ekonomi serta masyarakat/pekerja sipil," imbuhnya.

Keempat, Nuning yakin BIN Daerah (BINDA) di Papua sudah melakukan penggalangan dengan baik. Namun, harus lebih dimaksimalkan agar semakin banyak pihak yang pro-NKRI.

Kelima, KKB Papua agak sedikit berbeda dalam penanganan, karena mereka adalah separatisme. Sebagai perbandingan separatisme Moro di Filipina, separatisme Pattani di Thailand dan pemberontak Houti di Arab Saudi. Bahkan di Indonesia bisa dibandingkan bagaimana pemerintah harus membasmi pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA), Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), Republik Maluku Selatan (RMS), dan lain-lain.

Baca juga : Komisi I Sarankan Pemerintah Perkuat Investasi Pertahanan

"Semua berhasil dipadamkan dalam jangka waktu yang berbeda-beda. Kita semua berharap agar separatisme Papua dapat segera dipadamkan berdasarkan hukum nasional dan hukum internasional," ucap Nuning.

Keenam, perang siber yang terjadi di Papua juga harus ditangani dengan serius. Mengingat banyak informasi berkelindan yang bersifat adu domba, hoaks, ujaran kebencian kepada Pemerintah RI yang sah serta post truth.

Ketujuh, Kelompok Separatisme Terorisme Papua (KSTP) saat ini sebagian melakukan aksinya berdasarkan pragmatisme, bukan lagi hanya berdasarkan ideologi. "Kita harus mengecam insiden pembunuhan biadab itu dan tindakan kekerasan fisik yang akibatkan hilangnya nyawa para pekerja dan teknisi lapangan PT PTT di tengah upaya menjalankan tugas melakukan percepatan pemerataan konektivitas digital di Indonesia dan secara khusus di Papua," tutupnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.